Libero.id - Mengapa Inggris tidak pernah lagi memenangkan Piala Dunia? Beberapa orang mengatakan The Three Lions tidak pernah beruntung. Beberapa lainnya menyebut Gareth Southgate butuh pemain seperti Dennis Wise. Benarkah? Ini pendapat Tony Adams.
Pada Piala Dunia terbaru, Inggris dikalahkan Prancis di perempat final. Selanjutnya, Piala Dunia akan berlangsung pada 2026 di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.
Meski Piala Dunia 2026 masih lama, berbagai analisis tentang peluang Inggris mulau muncul. Contohnya, Tony Adams. Dirinya menyebut jika Inggris ingin serius bersaing mendapatkan gelar bergengsi, pemain dengan tipikal seperti Dennis Wise wajib dimiliki Gareth Southgate.
"Inggris harus berhenti menjadi pecundang yang baik. Mereka membutuhkan Dennis Wise yang spartan di lini tengah," ujar Tony Adams, dilansir Football 365.
Komentar mantan kapten Arsenal dinilai sebagai sesuatu yang konyol oleh banyak orang. Sebab, semasa aktif menjadi pesepakbola, Dennis Wise juga tidak pernah berhasil membantu The Three Lions mendapatkan piala-piala bergengsi di sepakbola internasional.
Namun, bukan itu poinnya. Maksud Tony Adams adalah Dennis Wise merupakan gelandang pekerja keras yang bermain tanpa kompromi. Pada masanya, dia pemain bandel dan ngotot.
"Dennis Wise adalah preman di lapangan. Inggris memiliki pemain bertalenta yang bisa menandingi beberapa yang terbaik. Tapi, tim ini harus mengubah pendekatan mental. Mereka butuh pemain yang mampu tampil seperti Dennis Wise," ungkap Tony Adams.
Tony Adams memberi contoh dengan menyebut Argentina yang pada akhirnya keluar sebagai pemenang Piala Dunia 2022.
"Argentina tidak memenangkan Piala Dunia dengan tim terbaik. Mereka menang karena memiliki pemain yang ngotot. Mereka memiliki sikap yang benar. Saat kalah di pertandingan pembukaan dari Arab Saudi, mereka berubah. Mereka bandel. Mereka ngotot," lanjut legenda Arsenal.
Tony Adams menekankan betapa pentingnya jiwa petarung dalam sebuah tim sepakbola. Menurut dia, itulah yang tidak dimiliki Inggris saat ini.
"Saya tidak ingin kita berpelukan dengan lawan di terowongan dan tertawa dan bercanda dengan mereka (sebelum pertandingan). Saya ingin kita membenci mereka dan membuat mereka tidak nyaman saat bertatapan dengan kita," ujar Tony Adams.
"Beberapa orang mungkin akan mengatakan bahwa memiliki pesepakbola terhebat sepanjang masa mungkin menjadi faktor utama. Tapi, tidak. Ini semua tentang sikap. Prancis mengalahkan kami di perempat final Piala Dunia 2022 karena mereka tahu bagaimana melakukan pekerjaan itu," pungkas Tony Adams.
(mochamad rahmatul haq/anda)
Opini