Libero.id - Menjelang berakhirnya Liga 1 2022/2023, sejumlah klub mulai berbenah untuk menyambut musim baru. Tiga klub Indonesia diklaim berminat mendatangkan mantan bintang Chelsea dan Liverpool, Daniel Sturridge.
Hal itu diungkapkan laman Football Insider. Berdasarkan pernyataan yang dikeluarkan, Persija Jakarta, Persebaya Surabaya, dan Dewa United FC menaruh minat untuk mendatangkan mantan penyerang timnas Inggris tersebut.
Sturridge saat ini menyandang status pengangguran setelah dilepas klub Liga Utama Australia (A-League) Perth Glory pada Juni tahun lalu. Padahal kedatangan dirinya pada Oktober 2021 sempat mendapat sambutan meriah dari Glory.
Karier yang Menurun
Pemain yang kini berusia 33 tahun tersebut mencapai puncak kejayaan kariernya saat berseragam Chelsea dan Liverpool.
Bersama Chelsea, Sturrdige mampu merasakan gelar juara Premier League 2009/10, Piala FA 2009/10 dan 2011/12, serta juara Liga Champions 2011/12.
Pindah ke Liverpool, Sturridge kembali merasakan gelar juara Liga Champions di musim 2018/19. Meski begitu, Sturridge memang bukan pilihan utama di lini depan baik di Chelsea maupun di Liverpool.
Di level tim nasional, Sturrdige juga cukup sering merasakan panggilan bermain di masa mudanya. Daniel Sturridge merupakan bagian skuat Timnas Inggris untuk Olimpiade 2012, ia juga dipanggil untuk masuk skuat Three Lions di Piala Dunia 2014 dan Piala Eropa 2016.
Sturridge dilepas oleh Liverpool selepas musim 2018/19, namun ia tersandung kasus. Pada Juli 2019, Sturridge mendapat larangan bermain selama 6 minggu lantaran memberi keluarganya informasi taruhan tentang negosiasi transfernya sendiri ke Sevilla. Ya, Sturrdige berjudi dengan bahan taruhan transfernya sendiri.
Setelah menjalani hukuman itu, Sturridge pindah ke klub Turki, Trabzonspor pada Agustus 2021. Sturridge tampil cukup bagus dengan mencetak 7 gol dan 4 assist dari 11 pertandingan. Namun, Sturridge terpaksa meninggalkan Trabzonspor lantaran vonis dari kasus judi sebelumnya.
Dan saat menjadi bagian Perth Glory, Sturrdige rupanya sudah tidak berada di level primanya.
Bayangkan saja dari 6 penampilan, ia tidak mampu mencetak gol sama sekali, berbeda dengan para pemain Eropa yang bermain di Australia seperti Alessandro Del Piero.
(muflih miftahul kamal/muf)
Opini