Kepergian Spalletti dari Timnas Italia: Apa yang Sebenarnya Terjadi?

image

Luciano Spalletti meninggalkan Timnas Italia setelah keputusan kontroversial FIGC. Apa yang terjadi di balik layar?

Luciano Spalletti, pelatih kepala Timnas Italia, resmi meninggalkan posisinya setelah keputusan mengejutkan dari Presiden FIGC, Gabriele Gravina. Meskipun tidak ada pemain yang secara terbuka menentang Spalletti, tidak ada juga yang berdiri untuk mempertahankannya. Hal ini mendorong Gravina untuk mengambil langkah berani memutuskan hubungan dengan pelatih asal Certaldo tersebut.

Spalletti akan memimpin pertandingan terakhirnya bersama Italia malam ini saat Azzurri menjamu Moldova dalam pertandingan kualifikasi Piala Dunia yang krusial. Pengumuman pemecatan ini disampaikan Spalletti dengan canggung dalam konferensi pers pada hari Minggu.

Pertemuan Gravina dengan Pemain Italia

Menurut laporan edisi cetak La Gazzetta dello Sport, Gravina mengadakan pertemuan dengan para pemain Italia sebelum memutuskan pemecatan Spalletti. Meskipun demikian, ini tidak berarti bahwa para pemain mendorong untuk memecat pelatih. Gravina menyadari bahwa hubungan antara Spalletti dan para pemainnya tidak lagi solid, seperti yang terlihat selama kekalahan memalukan 3-0 melawan Norwegia pada hari Jumat.

Suasana di ruang ganti Italia digambarkan sebagai 'tidak terdefinisi'. Tidak seperti perang parit di bawah Conte, atau keluarga besar di bawah Mancini. Dalam hal apapun, suasananya melelahkan, jauh dari damai. Tidak ada pemain Italia yang secara terbuka menentang Spalletti, tetapi tidak ada yang berdiri melawan pemecatannya, sehingga Gravina mengkomunikasikan keputusannya kepada pelatih pada Sabtu malam.

Gazzetta dan Corriere della Sera melaporkan bahwa Gravina ingin mengumumkan pemecatan pelatih setelah pertandingan malam ini melawan Moldova, tetapi Spalletti memilih untuk membuat pengumuman pada malam sebelum pertandingan dan bahkan melepaskan hak pesangon. Gravina telah menghubungi Claudio Ranieri untuk menggantikan Spalletti. Ranieri, yang berusia 73 tahun, saat ini sudah menjadi penasihat Roma, sehingga ia memerlukan lampu hijau dari klub untuk mengambil peran di Azzurri.

Apa Kata Spalletti Tentang Kepergiannya dari Italia

Dalam konferensi pers di Coverciano, Florence, Spalletti mengatakan, 'Kami berbicara tadi malam dan mereka memberi tahu saya bahwa saya akan dibebastugaskan dari posisi saya sebagai pelatih kepala tim nasional. Saya menyesal, mengingat hubungan yang kami miliki, saya tidak berniat menyerah,' lanjutnya. 'Saya lebih suka tetap tinggal dan melakukan pekerjaan saya, terutama ketika keadaan tidak berjalan baik. Namun, jika ini adalah pemecatan, maka saya harus menerimanya.'

Spalletti menambahkan bahwa dia selalu melihat perannya sebagai pelayanan kepada tanah air dan ingin membantu masa depan tim nasional. 'Saya pikir benar untuk mencari yang terbaik, saya akan mengakhiri kontrak saya. Saya akan ada di sana besok malam melawan Moldova. Saya selalu berpendapat bahwa pemain saya kuat. Hasil di bawah manajemen saya adalah apa adanya dan saya harus bertanggung jawab.'

Kepergian Spalletti menandai akhir dari sebuah era bagi Timnas Italia. Meskipun hasil di bawah kepemimpinannya tidak selalu memuaskan, banyak yang mengakui dedikasinya terhadap tim dan upayanya untuk membangun kembali kekuatan Azzurri di kancah internasional.

Dengan kepergian Spalletti, FIGC kini menghadapi tantangan besar untuk menemukan pengganti yang tepat. Claudio Ranieri, dengan pengalaman dan reputasinya, menjadi salah satu kandidat kuat untuk mengisi posisi tersebut. Namun, keputusan akhir akan sangat bergantung pada persetujuan dari klub Roma, tempat Ranieri saat ini menjabat sebagai penasihat.

Sementara itu, para pemain Italia harus bersiap menghadapi perubahan kepemimpinan dan beradaptasi dengan strategi baru yang mungkin akan diterapkan oleh pelatih berikutnya. Ini adalah momen penting bagi Azzurri untuk bersatu dan menunjukkan kekuatan mereka di lapangan.

Keputusan Gravina untuk memecat Spalletti mungkin kontroversial, tetapi itu menunjukkan tekadnya untuk membawa perubahan positif bagi tim nasional. Dengan dukungan yang tepat dan kepemimpinan yang kuat, Italia memiliki potensi besar untuk kembali menjadi kekuatan dominan di dunia sepak bola.

Para penggemar dan pendukung Azzurri di seluruh dunia akan terus memantau perkembangan ini dengan penuh antusiasme. Mereka berharap bahwa perubahan ini akan membawa hasil yang lebih baik dan mengembalikan kejayaan Italia di panggung internasional.

Ke depan, tantangan terbesar bagi tim nasional adalah membangun kembali kepercayaan dan semangat juang di antara para pemain. Dengan kerja keras dan dedikasi, Italia dapat kembali menjadi tim yang ditakuti oleh lawan-lawan mereka.

Kepergian Spalletti mungkin menjadi akhir dari satu babak, tetapi itu juga menandai awal dari perjalanan baru bagi Timnas Italia. Dengan semangat dan tekad yang kuat, Azzurri siap menghadapi tantangan apa pun yang ada di depan mereka.

Nasib Ruben Amorim di Manchester United. Lanjut atau perlu distop?

Hasil polling:
Pecat (41%)
Lanjutkan (59%)

Comments (0)

Tidak ada komentar, jadilah yang pertama!

You Might Also Like