Milan benar-benar kehilangan keberuntungan. “Saya marah,” kata Zlatan Ibrahimovic.
Milan benar-benar kehilangan keberuntungan. “Saya marah,” kata Zlatan Ibrahimovic.
Punya Ante Rebic, Rafael Leao, dan Jans Petter Hauge, Pioli malah memasang Rade Krunic sebagai sayap kiri. Kekalahan pertama dalam 25 laga.
Siapa sangka, tersia-siakan di Italia, Vieira menjadi gelandang jangkar legendaris Arsenal.
Dari bahan olok-olok delapan tahun terakhir, Milan musim ini serius diperbincangkan sebagai kandidat kuat scudetto.
Musim ini dalam enam laga Milan tidak pernah ketinggalan gol dari lawan satu menit pun. Ini kata Zlatan soal peluang scudetto.
Tapi ini bukan ukuran sebenarnya bahwa ketiga tim itu bergantung pada tiga pemain tersebut di Serie A.
Dia dipandang sebagai suksesor paling pas bagi Ibrahimovic.
Di luar lima liga top Eropa, ada tim yang lebih muda dari Milan. Rata-rata usianya mencengangkan.
Rossoneri menang 3-0 dengan banyak pemain second string. Pelatih mengaku sekarang pusing memilih starting XI.
2019 lalu, Zlatan sempat memberikan sindiran kepada Cristiano Ronaldo.
Mantan wasit Serie A saja sampai bingung dengan keputusan yang dibuatnya.
Wasit Pietro Giacomelli menjadi sorotan atas penampilannya yang mengecewakan. Sama sekali tak menengok VAR.
Paling fenomenal AC Milan. Mereka tak terkalahkan dalam 21 laga sejak pandemi. Raksasa yang bangun dari tidur.
Kisah Jens Petter Hauge seperti dongeng menjadi kenyataan.
AC Milan akhirnya lolos ke putaran grup Liga Eropa setelah menyisihkan Rio Ave. Cek adu penalti yang menegangkan. Cek video adu penalti.
"Dia pemain yang bertalenta. Dia sangat cepat, kuat, dan memiliki fisik prima," kata Capello ketika itu. Anaknya meneruskan kariernya.
Tidak salah kalau dia menjadi target transfer Manchester United. Anak Ajaib Norwegia yang membobol gawang AC Milan.
Catatan positif belakangan ini membuat Milan tidak saja dijagokan ke empat besar Serie A bahkan ikut bersaing merebut scudetto. Tengok fakta-faktanya.
Miha soal kekalahan Bologna dari Milan: Milan memiliki Ibra, kami tidak.
Dunia olahraga mengenal "tapping up" atau "tampering". Yaitu membujuk pemain agar pindah tanpa diketahui klub asal.