Ricardo Kaka

Pemain berstatus bintang belum sepenuhnya mampu menaklukkan Santiago Bernabeu.

Kaka hanya ada di peringkat ke-7. Ronaldinho di peringkat ke-5.

Transfer termahal 1982 adalah Maradona seharga 3 juta pounds. Rekor transfer termahal saat ini adalah Neymar senilai 198 juta pounds.

Kaka menunjukkan kualitasnya saat membela AC Milan menghadapi Manchester United di semifinal Liga Champions 2007.

Banyak yang menyebut Kaka dan Gareth Bale adalah pembelian flop. Ternyata Eden Hazard jauh lebih flop.

Sebagian ada yang sukses setelah kembali membela klub yang membesarkan nama mereka. Tetapi banyak pula yang gagal.

Rumah termahal senilai Rp 750 miliar. Bukan punya Cristiano Ronaldo bukan pula punya Neymar dan Messi.

Eden Hazard bisa saja masuk kategori ini. Tetapi jelas itu baru kemungkinan karena waktu pembuktian masih panjang.

Di posisi penjaga gawang ia lebih memilih Iker Casillas daripada kompatriotnya yang juga salah satu kiper terbaik sepanjang masa, Manuel Neuer.

Kaka tak hanya handal saat aktif bermain, tapi juga unggul dalam hal kemanusiaan.

Hubungan Brasil dengan Madrid terbina pada 1990-an dan mencapai puncak pada 2000-an.

Menarik sebenarnya melihat daftar pilihannya pada posisi bek. Dengan begitu, dia mengakui mereka sebagai sosok yang sulit dilewati.

Pemain yang pernah menyatakan komitmen membela klub lama, tapi tiba-tiba berubah pikiran. Luis Figo paling terkenal.

Gelandang serang memiliki perangkat bermain yang canggih. Mereka bisa melakukan operan rumit dan membuka kunci pertahanan.

Proyek 'Galactico' telah membuat banyak pemain bintang datang dan pergi. Namun, beberapa dari mereka tidak dapat melangkah maju.

Sebagai anak kandung klub, kemanapun mereka merantau saat pulang kampung akan kembali disambut dengan hangat. Ini kisah mereka.