Bagaimana Kariernya? 3 Pemain Man United yang Datang Bareng Pogba

"Nomor 3 bikin pernyataan pedas usai meninggalkan Old Trafford."

Analisis | 11 March 2022, 22:43
Bagaimana Kariernya? 3 Pemain Man United yang Datang Bareng Pogba

Libero.id - Pada musim panas 2016, kedatangan Jose Mourinho sebagai pelatih Manchester United diikuti dengan penandatanganan Paul Pogba dari Juventus. Pemain berpaspor Prancis itu diklaim sebagai salah satu rekrutan yang sempat memecahkan rekor dunia.

Itu adalah sinyal keseriusan Man United bertekad mengakhiri kekeringan trofi selama tiga tahun Liga Premier pasca pensiunnya Sir Alex Ferguson.

Lima musim sejak Juventus melepaskan salah satu aset paling berbakat mereka, tampaknya tak terelakkan bahwa masa tinggal Pogba di Manchester akan berakhir mengecewakan.

Dia berada di bulan-bulan terakhir kontraknya di klub untuk finis di empat besar, meski target itu masih menjadi tugas yang berat.

Meski tampil impresif di panggung internasional dengan kemenangan Piala Dunia 2018, kami belum pernah melihat kemampuannya yang konsisten saat mengenakan kaus merah.

Pogba adalah salah satu dari empat penandatanganan Mourinho di jendela transfer pertamanya sebagai pelatih kepala. Kami melihat bagaimana tiga rekrutan lainnya bernasib dengan Setan Merah.

#1 Eric Bailly

Bek tengah Pantai Gading itu adalah pemain pertama yang didatangkan Mourinho pada musim panas itu. Dia tiba dari Villarreal seharga 30 juta pounds (Rp 563 miliar).

“Eric (Bailly) memiliki potensi untuk menjadi salah satu yang terbaik,” kata Mourinho.

Namun, cedera mencegah bek itu untuk memenuhi hype yang mengelilingi penandatanganannya. Bailly hanya berhasil mencatatkan 70 penampilan liga dalam enam musim dengan mencetak 25 gol pada musim 2016/2017.

Seperti Ole Gunnar Solskjaer sebelumnya, tampaknya Ralf Rangnick selaku bos Interim saat ini bukan penggemar terbesar Bailly. Pelatih Jerman itu lebih menyukai Harry Maguire, Victor Lindelof, dan Raphael Varane di depan pemain berusia 27 tahun itu.

#2 Henrikh Mkhitaryan

Tiba dari Borussia Dortmund, pemain internasional Armenia itu membuat duet luar biasa dengan Pierre-Emerick Aubameyang di Jerman. Mkhitaryan membuat para pendukung sangat senang dengan kedatangannya.

Meskipun menjadi orang yang membawa Mkhitaryan ke Old Trafford, jelas bahwa Mourinho lebih menyukai pemain lain di posisi depan. Pemain yang mungkin memiliki selera lebih besar untuk mengorbankan permainan menyerang mereka untuk bertahan.

Pemain sayap itu mengumpulkan 24 kontribusi gol dalam 63 pertandingan sebelum dia pindah ke rival Liga Premier, Arsenal, dalam kesepakatan pertukaran yang melibatkan Alexis Sanchez pada Januari 2018.

Tetapi, Mkhitaryan memang memenangkan Piala Liga dan Liga Europa di musim pertamanya, yang seharusnya tidak disebutkan.

Momen yang menonjol bagi pemain Roma saat ini adalah gol tendangan kalajengking sensasional yang dia cetak ke gawang Sunderland pada Boxing Day 2016.

Meskipun tidak mencapai puncak di Manchester, Mkhitaryan tidak menyesal pindah ke Liga Premier pada 2016.

“Saat itu, dia (Mourinho) adalah salah satu pelatih paling sukses di dunia,” kata pemain berusia 33 tahun itu.

“Saya pikir dia adalah pelatih dengan trofi terbanyak. Jadi, itu pengalaman yang berbeda.”

#3 Zlatan Ibrahimovic

Selama dua tahun tinggal di Old Trafford, ikon Swedia itu berperan penting dalam perjuangan Man United memenangkan tiga trofi. Itu pun jika kita memasukkan Community Shield.

Dalam 27 penampilan Liga Premier musim 2016/2017, dia mencetak 17 gol.

Meskipun pemain berusia 40 tahun itu menikmati kesuksesan di Man United, momen menonjolnya datang di Wembley saat dia mencetak dua gol di final Piala Liga. Dia merasa klub terlalu banyak merefleksikan kejayaan masa lalu.

“Mereka terlalu banyak berbicara tentang masa lalu,” kata Ibrahimovic, berbicara setelah kepergiannya.

“Ketika saya pergi ke sana, saya berkata: 'Saya di sini untuk fokus pada masa kini dan membuat cerita saya sendiri.' Tetapi, ketika Anda memiliki terlalu banyak, itu menjadi seperti lingkaran. Anda harus memikirkan saat ini atau Anda harus pergi ke rumah sakit dan membersihkan kepala Anda.”

Ini adalah salah satu katalog kutipan dari Ibrahimovic yang menunjukkan bahwa dia tidak selalu mengikuti garis. Striker, yang masih mencetak gol untuk AC Milan, dengan cepat menjadi pahlawan kultus di Man United.

(diaz alvioriki/yul)

Baca Berita yang lain di Google News




Hasil Pertandingan Manchester United


  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network