Kante, dengan energi dan kecerdasannya membatasi pengaruh Toni Kroos, Casemiro dan Luka Modric.
Chelsea memang bermain imbang 1-1 di leg pertama semifinal Liga Champions yang dilaksanakan pada Rabu dini hari kemarin (28/04/21), namun jelas bahwa gol tandang melalui sepakan Christian Pulisic membaut peluang anak asuh Thomas Tuchel untuk lolos ke final menjadi sedikit lebih besar, apalagi mereka akan bermain di Stamford Bridge pekan depan.
Tonight was another reminder...
Never, ever doubt N’Golo Kanté. pic.twitter.com/YlUZ3v18QW
— LDN (@LDNFootbalI) April 27, 2021
Pada pertandingan yang digelar di stadion Alfredo Di Stefano, Kante keluar menjadi pemain terbaik atau Man of the Match. Sepanjang berjalannya pertandingan, trio lini tengah Los Blancos, Casemiro, Toni Kroos dan Luka Modric secara teratur mendominasi lini tengah tetapi Kante, dengan energi dan kecerdasannya, membatasi pengaruh mereka pada pertandingan.
How can just one player had Kroos, Modric and Casemiro all in his pocket. He's not human. He's N'golo Kante. ? pic.twitter.com/iiHHisy0mg
— PULISIÇATE (@Pulisicate) April 27, 2021
Secara total, mantan pemain Leicester City ini melakukan 21 duel dan menyelesaikan enam dribel - lebih banyak dari siapapun di lapangan dan juga lebih banyak dari yang dilakukan oleh para pemain Real Madrid secara keseluruhan. Terlebih lagi, Kante memiliki 79 sentuhan dan akurasi operan 88%, data statistik tersebut menunjukan bahwa pria berusia 30 tahun itu adalah pemain yang benar-benar brilian serta membuktikan bahwa tidak ada pesepakbola di dunia saat ini yang mampu melaksanakan pekerjaan sebaik Kante.
N'Golo Kanté contested more duels (21) and completed more take-ons (6) than any other player on the pitch during Real Madrid 1-1 Chelsea.@cesc4official knows he always turns up. ? pic.twitter.com/C8LY2CqR1n
— Squawka Football (@Squawka) April 27, 2021
Mantan rekan setimnya, Cesc Fabregas menuturkannya dengan sempurna di Twitter ketika ia mengatakan bahwa Kante pada dasarnya memainkan dua peran di dalam tim yang dibelanya.
N’golo has always been a big game player. Never doubt him. He plays for 2.
— Cesc Fàbregas Soler (@cesc4official) April 27, 2021
Fabregas menulis: "N'golo selalu menjadi pemain game besar. Jangan pernah meragukannya. Dia bermain untuk 2."
Pemenang Piala Dunia 2018 itu mendominasi Atletico Madrid di babak 16 besar dan ia melakukan hal yang sama saat melawan anak asuh Zizou. Banyak yang merasa Frank Lampard tidak cukup menggunakannya dengan benar, tetapi di bawah Thomas Tuchel, Kante menajdi pemain yang benar-benar produktif dan mengeluarkan potensi penuhnya.
N'Golo Kante's European CV is amazing.
20-21: Man of the Match vs Real Madrid (A)
20-21: MOTM vs Atletico (H)
19-20: Super Cup masterclass
18-19: Dominated the Europa League final
17-18: Exceptional against Atleti and BarcaHe deserves to be mentioned among the all-time greats. pic.twitter.com/OD0Eo0me85
— ExpectedChelsea (@ExpectedChelsea) April 27, 2021
Dan Garth Crooks menganggap Kante akan menjadi pemain penting bagi Tuchel di masa depan.
“Manajer Chelsea belum dalam posisi untuk memanggil Kante sesering yang dia inginkan karena cedera tetapi ketika dia melakukannya, dinamo Prancis membawa timnya ke level lain” tulis Crooks di BBC Sport.
“Kante tahu cara memenangkan trofi dan pertandingan sepak bola Tuchel. Kombinasi ini memiliki potensi yang sangat besar jika keduanya bisa tetap berada di jalur yang benar."