Banyak hal kontroversial terjadi di laga kualifikasi Piala Dunia zona Afrika
Federasi Sepak Bola Benin (FBF) telah mengajukan keluhan kepada badan sepak bola dunia, FIFA, atas kualifikasi Piala Dunia melawan RD Kongo.
Bandingnya adalah tentang fakta bahwa timnas berjuluk 'The Leopards' itu telah melakukan empat pergantian pemain pada empat kesempatan terpisah selama laga kualifikasi Piala Dunia pada hari Minggu (14/11/2021).
Merujuk pada aturan FIFA saat ini untuk pertandingan internasional, tim diperbolehkan membuat hingga lima pemain pengganti tetapi hanya selama tiga masa yang berbeda dalam pertandingan.
La Fédération de football du Bénin (FBF) a déposé, le 15 Novembre 2021, une plainte à la #CAF et à la #FIFA pour protester contre la violation des règles de remplacement lors du matchs RD Congo?? vs Bénin??.
Le #Bénin exige que la #RDC soit considérée comme le perdant du match. pic.twitter.com/xmZah9KUCT
— Foot d'Afrique (@FootdAfrique) November 16, 2021
? DR Congo beat Benin 2-0 to qualify to the playoffs BUT DR Congo made 4 substitutions at 4 different stoppages in the 2nd half. Benin have submitted a protest and DR Congo could very well be disqualified (teams are allowed to make up to 5 changes but only during 3 stoppages). pic.twitter.com/p1Ha68ePdT
— Walid Ziani (@bylka613_) November 14, 2021
RD Kongo yan kini dilatih oleh Héctor Cúper sukses memenangkan pertandingan 2-0 untuk maju ke play-off Piala Dunia 2022 zona Afrika sebagai pemenang Grup J bukan Benin, yang membutuhkan hasil imbang di Kinshasa untuk maju.
"Ini adalah banding mengenai pelanggaran yang jelas terhadap hukum permainan oleh DRC," ujar Menteri Olahraga Benin, Oswald Homeky kepada BBC Sport Africa.
“Jumlah dan momen pergantian pemain selama pertandingan sudah diketahui dengan baik. Aturan mainnya jelas tentang hal itu, jadi kami punya kasus di sini."
"Federasi Sepak Bola Benin telah meminta FIFA untuk menarik kesimpulan dan mengambil tindakan yang relevan dari pelanggaran aturan yang jelas ini."
Menurut laporan pertandingan di situs web FIFA, RD Kongo telah melakukan perubahan pertama mereka pada menit ke-63, ketika mereka memimpin 1-0. Dua pergantian pemain dilakukan setelah gol kedua di menit ke-77 dan kemudian ke-84 sebelum pergantian terakhir masuk pada masa injury time di akhir pertandingan.
Sebelumnya, Federasi Sepak Bola Afrika Selatan (COSAFA), juga mengeluhkan keputusan wasit saat mereka kalah dari Ghana akibat penalti kontroversial.
FIFA, CAF, QATAR WORLD CUP: Force FIFA to act against Match fixing and replay the Ghana vs South Africa match - Sign the Petition! https://t.co/7ZOiiktS8T via @ChangeorgSA
— Sabata Phosa (@Sabchesa) November 17, 2021