Musuh Galatasaray Mogok Usai Morata Bikin Gol, Ini Penyebabnya

image

Galatasaray menuduh Fenerbahce ikut terlibat dalam aksi mogok seusai Alvaro Morata mencetak gol.

Adana Demirspor memilih mogok dengan meninggalkan lapangan di babak pertama pertandingan Liga Super Turki melawan Galatasaray pada hari Minggu (10/2) sebagai protes terhadap penalti yang diberikan kepada mereka.

Pemimpin klasemen liga Galatasaray memimpin pada menit ke-12 setelah pemain baru diambil dari AC Milan, Alvaro Morata mencetak gol dari titik penalti. 

Namun, saat pertandingan berlangsung, pelatih Adana Demirspor Mustafa Alper Avcı memanggil para pemainnya untuk diskusi singkat. Tidak lama kemudian, seluruh tim juru kunci sementara itu meninggalkan lapangan dan menuju ruang ganti.

Wasit kemudian juga meninggalkan lapangan, dan kemudian diumumkan bahwa pertandingan telah ditangguhkan.

Wakil presiden Adana Demirspor Metin Korkmaz mengatakan keputusan itu ditujukan kepada dewan wasit dan bukan kepada Galatasaray.

Dia menambahkan keputusan itu diambil oleh presiden Adana Demirspor Murat Sancak yang mengatakan "Saya harap wasit tidak ingin terlihat bersahabat dengan Galatasaray," dalam sebuah wawancara televisi.

Setelah pertandingan, Sancak mengonfirmasi bahwa keputusan penalti adalah alasan pembatalan pertandingan dan menekankan langkah tersebut tidak ada hubungannya dengan Galatasaray.

"Kami 99% akan kalah hari ini juga," tambahnya.

Federasi Sepak Bola Turki akan membuat keputusan akhir mengenai pertandingan tersebut.

"Saya tidak berpikir ini adalah keputusan yang salah. Ini adalah kerusakan besar bagi sepak bola Turki. Saya menyesal. Selalu ada upaya untuk membuat sepak bola Turki terlihat buruk," kata manajer Galatasaray Okan Buruk setelah pertandingan.

Insiden serupa terjadi musim lalu ketika Istanbulspor juga mundur dari lapangan saat pertandingan kandang melawan Trabzonspor.

Perwasitan dan tuduhan bias telah menjadi isu di kasta tertinggi sepak bola Turki selama beberapa tahun, yang menyebabkan wasit asing dari liga lain didatangkan sebagai pejabat Video Assistant Referee (VAR).

Musim lalu wasit Halil Umut Meler dipukul oleh presiden MKE Ankaragucu Faruk Koca pada akhir pertandingan.

Galatasaray dikritik oleh rival sengit mereka Fenerbahce dalam sebuah unggahan di akun media sosial segera setelah Adana Demirspor menarik diri dari lapangan.

"Berkat kalian, tidak ada kepercayaan atau keadilan yang tersisa! Tetapi kalian selalu yang paling tidak bersalah! Selamat, apa yang telah kalian lakukan pada sepak bola Turki!" bunyi pernyataan itu.

Wakil presiden Galatasaray Metin Ozturk merujuk pada unggahan tersebut setelah pertandingan, dengan mengatakan: "Beberapa orang pasti sudah menunggu, cuitan dikirim saat kami berusaha memahami apa yang terjadi.

"Apakah ini pertama kalinya Adana Demirspor diperlakukan tidak adil? Apakah ini pertama kalinya Galatasaray diperlakukan tidak adil?

"Jika tim harus menarik diri setelah setiap penalti yang tidak adil, liga akan berakhir di minggu keempat." kata dia.

Berbicara di EKOL TV, Sancak bereaksi keras terhadap tuduhan bahwa keputusan untuk menarik diri dari lapangan datang dari Presiden Fenerbahce Ali Koc.

"Baik Ali Koc maupun orang terkaya di Turki tidak bisa membeli saya," katanya.


You Might Also Like