David Silva mengungkapkan tujuh lawan terberatnya di Premier League, termasuk empat bintang Manchester United.
Legenda Manchester City dan Lawan Tangguhnya
David Silva dikenal luas sebagai salah satu pemain terbaik dalam sejarah Premier League. Selama satu dekade bersama Manchester City, ia membantu klub meraih kesuksesan domestik yang belum pernah terjadi sebelumnya. Namun, di balik kesuksesannya, Silva mengungkapkan siapa saja lawan terberat yang pernah dihadapinya di liga Inggris.
Silva menyebutkan tujuh pemain yang menurutnya paling sulit dihadapi, termasuk empat bintang dari rival sekota, Manchester United. Daftar ini juga mencakup mantan rekan setimnya yang kini menjadi lawan di lapangan.
Frank Lampard dan Fernando Torres: Tantangan dari Rekan Senegara
Salah satu nama pertama yang disebutkan Silva adalah ikon Chelsea, Frank Lampard. Silva mengagumi statistik Lampard yang luar biasa dan menyebutnya sebagai ancaman besar dari lini tengah. Lampard dikenal dengan kemampuan mencetak gol dari posisi gelandang, dan Silva mengakui kesulitan menghadapi pergerakan Lampard yang sering kali tak terduga.
Selain itu, Silva juga menyebut Fernando Torres, mantan rekan senegaranya di tim nasional Spanyol. Meskipun Torres dianggap menurun saat Silva tiba di Premier League, ia tetap menjadi ancaman yang harus diperhitungkan. Silva mengingat bagaimana Torres dan Steven Gerrard hampir membawa Liverpool meraih gelar liga.
Silva juga mengakui kehebatan Cesc Fabregas, yang menjadi bintang di Arsenal sebelum pindah ke Barcelona dan kembali ke Chelsea. Fabregas dikenal sebagai salah satu pemberi assist terbaik di liga, dan Silva menyebutnya sebagai salah satu lawan yang paling cerdas di lapangan.
Paul Scholes, legenda Manchester United, juga masuk dalam daftar Silva. Scholes dikenal sebagai pengatur permainan yang brilian, dan Silva mengagumi kemampuannya mengendalikan tempo permainan. Silva menyebut Scholes sebagai salah satu pemain yang paling dihormati di Spanyol.
Ryan Giggs, meskipun sudah tidak secepat dulu, tetap menjadi lawan yang tangguh bagi Silva. Giggs berhasil beradaptasi dengan peran baru di lini tengah dan menunjukkan bahwa ia lebih dari sekadar pemain cepat di sayap.
Gary Neville, mantan bek kanan Manchester United, juga mendapat pengakuan dari Silva. Meskipun sudah mendekati akhir kariernya saat Silva tiba, Neville tetap menunjukkan semangat dan determinasi yang tinggi di lapangan.
Phil Neville, saudara Gary, sering kali diabaikan, tetapi Silva mengakui konsistensinya sebagai pemain serba bisa. Phil mampu bermain di berbagai posisi dan selalu memberikan performa solid, menjadikannya salah satu lawan yang sulit dihadapi.
Ketujuh pemain ini, menurut Silva, adalah lawan-lawan yang membuatnya harus bekerja ekstra keras di lapangan. Pengalaman menghadapi mereka membantu Silva tumbuh menjadi pemain yang lebih baik dan lebih berpengalaman.
David Silva telah meninggalkan jejak yang tak terlupakan di Premier League, dan pengakuannya terhadap lawan-lawan tangguhnya menunjukkan betapa kompetitifnya liga ini. Para pemain yang disebutkan Silva adalah bukti nyata dari kualitas dan intensitas Premier League.
Dengan mengungkapkan lawan-lawan terberatnya, Silva tidak hanya memberikan penghormatan kepada mereka tetapi juga mengingatkan kita akan persaingan ketat yang membuat Premier League menjadi salah satu liga terbaik di dunia.