Trik naturalisasi juga dilakukan oleh timnas Australia sejak lama.
Pelatih tim nasional Australia, Tony Popovic, menyatakan bahwa ia tidak mempermasalahkan kehadiran pemain Indonesia yang memiliki nuansa "Belanda" akibat proyek naturalisasi.
Menjelang pertandingan ketujuh Kualifikasi Piala Dunia 2026 Grup C, Indonesia terus menambah pemain naturalisasi dengan bergabungnya empat pemain baru: Ole Romeny, Joey Pelupessy, dan Dean James dari Belanda, serta Emil Audero dari Italia.
Dengan bergabungnya Ole, Joey, dan Dean, lebih dari separuh tim Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 bulan Maret terdiri dari pemain berdarah Belanda.
"Mereka berhak melakukan itu dan berusaha meningkatkan kualitas. Jelas, mereka memilih menaturalisasi pemain-pemain ini. Semoga mereka sukses," ujar Popovic dalam konferensi pers sebelum pertandingan yang disiarkan di YouTube Football Australia, Rabu.
Popovic menilai langkah yang diambil Indonesia adalah hal yang lumrah. Ia menjelaskan bahwa naturalisasi adalah praktik umum dalam sepak bola, seperti Australia yang juga memiliki pemain naturalisasi seperti Harry Souttar, Martin Boyle, dan Jackson Irvine.
Untuk bersikap adil, naturalisasi adalah trik yang sama yang digunakan oleh mantan pelatih Graham Arnold untuk 'merekrut' Harry Souttar, Martin Boyle dan Jason Cummings – ketiganya orang Skotlandia dengan latar belakang Australia – dan, sebelumnya, oleh Ange Postecoglou dengan striker kelahiran Yunani Apostolos Giannou.
"Proses ini juga terjadi dengan Socceroos. Mereka mencari setiap cara yang mungkin untuk meningkatkan kualitas. Sama seperti kami yang ingin tampil di Piala Dunia," jelasnya.
"Saya memahami visinya dan ini adalah fenomena global. Semua berusaha menjadi lebih baik dan kami juga berusaha melakukan hal yang sama," lanjut Popovic.
Pemain senior di Socceroos, Aziz Behich, turut mengomentari hal ini. "Seperti yang dikatakan oleh pelatih, mereka ingin memperkuat tim mereka, dan memang begitulah adanya."
Bek dengan 77 caps untuk Australia itu menjelaskan bahwa ia tidak mempermasalahkan kekuatan Indonesia yang selalu menambahkan pemain naturalisasi baru di setiap laga kualifikasi Piala Dunia 2026.
"Kami menghadapi setiap pertandingan dengan persiapan yang sama," tutur pemain dari Melbourne City tersebut.