Pertarungan bersejarah antara Timnas Indonesia dan Bahrain menyimpan rentetan kisah kelam yang patut direnungkan.
Pertarungan bersejarah antara Timnas Indonesia dan Bahrain menyimpan rentetan kisah kelam yang patut direnungkan. Dalam lima pertemuan terakhir, Indonesia hanya sekali meraih kemenangan, tepatnya pada 18 tahun silam di Piala Asia 2007 dengan skor dramatis 2-1.
Perjalanan pahit ini dimulai pada Piala Asia 2004 di Stadion Luneng, Jinan, di mana Indonesia menelan kekalahan telak 1-3. Kemudian pada 2007, di bawah komando pelatih saat itu, Indonesia berhasil mencatatkan satu-satunya kemenangan berkat gol spektakuler Budi Sudarsono dan Bambang Pamungkas.
Namun, periode selanjutnya menjadi mimpi buruk bagi sepak bola Indonesia. Pada Kualifikasi Piala Dunia 2014, mereka mengalami kekalahan beruntun yang membuat para penggemar sepak bola tercengang. Pertama, kalah 0-2 di Jakarta, kemudian dibantai habis-habisan dengan skor mengejutkan 0-10 di kandang Bahrain.
Pertemuan terakhir pada putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Nasional Bahrain bahkan berakhir dengan hasil imbang dramatis 2-2, setelah Indonesia sempat unggul dan nyaris membawa pulang tiga poin.
Statistik pertandingan memperlihatkan dominasi Bahrain yang menakjubkan. Pada pertemuan Oktober 2024, Bahrain mencatatkan 24 tembakan, sementara Indonesia hanya mampu menghasilkan lima tembakan. Meskipun demikian, kelima tembakan Indonesia tepat mengarah ke gawang, menunjukkan efisiensi yang tinggi.
Pelatih Patrick Kluivert kini dihadapkan pada tantangan untuk memutus "kutukan" kekalahan beruntun ini. Dengan status Bahrain yang berada di peringkat 81 FIFA, setidaknya ada secercah harapan bagi Indonesia untuk meraih kemenangan.
Stadion Gelora Bung Karno, yang mampu menampung 75 ribu penonton dengan 60 ribu tiket telah terjual, diharapkan dapat memberikan energi ekstra bagi para pemain. Dukungan penuh suporter menjadi faktor kunci dalam membalikkan sejarah kelam pertemuan kedua tim.
Apakah malam ini akan menjadi momen bersejarah bagi Timnas Indonesia? Ataukah mereka akan kembali tersungkur di hadapan Bahrain? Pertanyaan ini akan terjawab di atas rumput hijau Stadion Gelora Bung Karno.