Mengupas perjalanan karier Cristian Ceballos, mantan wonderkid Barcelona yang pernah disebut lebih hebat dari Lionel Messi.
Awal Karier di La Masia
Di dunia sepak bola, nama Lionel Messi sudah tidak asing lagi. Namun, pernahkah Anda mendengar tentang Cristian Ceballos? Ceballos adalah salah satu wonderkid dari akademi terkenal Barcelona, La Masia, yang pernah digadang-gadang lebih hebat dari Messi. Bergabung dengan La Masia pada usia 11 tahun, Ceballos menunjukkan bakat luar biasa yang membuat banyak orang terkesima.
Saat berusia 14 tahun, Ceballos menjadi terkenal di YouTube setelah muncul dalam video bersama legenda Barca, Ronaldinho. Dalam video tersebut, Ceballos memamerkan keterampilan luar biasanya, termasuk juggling bola di kepala sambil melepas kaosnya. Namun, meski berbakat, perjalanan kariernya tidak semulus yang diharapkan.
Perjalanan Karier yang Berliku
Ceballos sempat bermain bersama pemain-pemain berbakat seperti Sergi Roberto dan Gerard Deulofeu. Namun, cedera yang terus-menerus membuatnya harus meninggalkan Barcelona. Pada tahun 2011, Tottenham Hotspur memberinya kesempatan untuk membuktikan diri. Di bawah asuhan Harry Redknapp, Ceballos tampil cemerlang di tim cadangan, mencetak 10 gol dalam 13 pertandingan.
Sayangnya, Ceballos tidak pernah benar-benar mendapatkan tempat di tim utama Spurs. Setelah masa pinjaman ke klub Portugal, Arouca, ia dilepas pada akhir musim 2014/15. Ceballos mengakui bahwa keberuntungan dan keputusan yang kurang tepat mungkin menjadi alasan mengapa ia tidak berhasil di Barcelona atau Tottenham.
Setelah meninggalkan Spurs, Ceballos bergabung dengan Charlton Athletic di League One. Namun, cedera kembali menghalangi kariernya. Ia kemudian melanjutkan kariernya di Sint-Truiden di Belgia, sebelum akhirnya bermain di Qatar bersama Al Wakrah dan Qatar SC.
Terakhir, Ceballos bermain untuk Sabah di liga Azerbaijan dari 2021 hingga 2024. Saat ini, ia tidak terikat dengan klub mana pun, menandai babak baru dalam perjalanan kariernya yang penuh liku.
Perjalanan Ceballos adalah pengingat bahwa bakat saja tidak cukup untuk mencapai puncak. Keberuntungan, keputusan yang tepat, dan kesehatan fisik juga memainkan peran penting dalam karier seorang atlet.
