Menelusuri lima stadion terburuk di Liga Sepak Bola Inggris menurut Oliver Holt, jurnalis Daily Mail.
Hillsborough: Bayang-Bayang Kelam di Sheffield
Hillsborough, rumah bagi Sheffield Wednesday sejak 1899, dikenal sebagai salah satu 'katedral permainan Inggris'. Namun, tragedi yang merenggut nyawa 97 penggemar Liverpool meninggalkan awan gelap di stadion ini. Oliver Holt dari Daily Mail berpendapat bahwa meskipun telah mengalami renovasi, Hillsborough tetap terasa seperti intrusi daripada pengalaman menyenangkan. 'Sulit untuk melewati asosiasinya dengan kematian dan keputusasaan,' tulisnya.
London Stadium: Kilau Tanpa Karakter
Sebelum pindah ke London Stadium, West Ham United bermain di Upton Park yang legendaris. Holt menyoroti bahwa meskipun stadion baru ini meningkatkan kapasitas penonton, ia kehilangan karakter yang dimiliki Upton Park. 'Pemiliknya lebih banyak memuji diri sendiri atas kesepakatan pindah ini, tetapi mereka mengabaikan nilai sebenarnya dari stadion lama,' katanya.
Kassam Stadium di Oxford United juga mendapat kritik tajam dari Holt, meskipun ini adalah stadion lokalnya. 'Pengalaman terbaik saya di Kassam adalah mendapatkan vaksin Covid di sana,' tulisnya. Keputusan untuk pindah ke stadion ini dianggapnya salah, terutama karena stadion ini kehilangan satu tribun akibat biaya yang meningkat.
Stadium MK, rumah bagi MK Dons, digambarkan Holt sebagai tempat yang 'tanpa jiwa dan suram'. Ia menyoroti bahwa kapasitas stadion yang besar tidak sebanding dengan ambisi klub yang bermain di Liga Dua. 'Stadion ini lebih besar dari yang diperlukan untuk klub di posisi mereka,' tambahnya.
The Den, markas Millwall, meskipun modern dan rapi, dianggap 'relatif tanpa karakter' oleh Holt. Ia menggambarkan pengalaman yang 'dystopian' bagi penggemar tandang yang harus berjalan melalui kandang kawat panjang untuk mencapai stadion. Meskipun dilarang mengunjungi The Den, penilaian Holt tetap berdasarkan pengalamannya sebagai penonton netral.
Dengan menyoroti lima stadion ini, Holt memberikan pandangan kritis tentang bagaimana aspek sejarah, karakter, dan pengalaman penggemar mempengaruhi persepsi terhadap stadion sepak bola. Artikel ini mengajak pembaca untuk mempertimbangkan lebih dari sekadar kapasitas dan fasilitas saat menilai sebuah stadion.