Dua kali menang, Nova selalu menyebut berkat PSSI.
Timnas U-17 Indonesia mencukur Yaman 4-1 dalam pertandingan Grup C Piala Asia U-17 2025, Senin malam tadi, berkat mental dan visi bermain yang bagus, kata pelatih Nova Arianto. Para pemain telah berusaha keras dalam dua pertandingan terakhir sehingga bisa mengalahkan Korea Selatan dan Yaman, tegasnya.
"Saya lihat semua pemain sangat luar biasa, secara mental, visi, dan pemahaman tentang kritikal, jadi semoga pemain bisa lebih berkembang lagi ke depannya," kata Nova usai laga di Stadion Prince Abdullah Al Faisal Sports City, Jeddah, Arab Saudi.
Dua kemenangan dalam fase grup itu adalah hasil kerja keras atau latihan dari para pemain, ditambah dukungan pengurus Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang telah banyak membantu memenuhi kebutuhan tim, menurutnya.
"Saya bersyukur dan semua ini berkat dari PSSI juga, yang selama ini sangat mendukung kami, sehingga hasil yang kami dapat maksimal, jadi semoga ini menjadi harapan ke depan," ujar dia.
Dua kemenangan yang membuat Indonesia masuk perempat final Piala Asia U-17 2025 dan lotos otomatis ke Piala Dunia U-17 2025 Qatar itu adalah kado indah bagi Indonesia dan untuk PSSI, Nova menyatakan.
Untuk laga ketiga Grup C melawan Afghanistan, pada Kamis pekan ini, putra pelatih Sartono Anwar itu menjanjikan untuk memberi kesempatan para pemain yang belum tampil dalam dua laga sebelumnya, ia menambahkan.
"Yang pasti kami akan mencoba semua pemain yang belum tampil, mungkin ada beberapa pemain yang akan tampil, jadi kami akan lihat situasinya dan taktik yang akan dibuat," kata dia.
Pertama Kalinya Indonesia Lolos ke Piala Dunia Lewat Jalur Kualifikasi
Timnas Indonesia U17 mencatatkan sejarah sebagai tim pertama Indonesia lolos ke putaran final Piala Dunia lewat jalur kualifikasi. Sejarah ini tercapai usai Indonesia U17 mengalahkan Yaman U17 4-1 dalam kualifikasi zona AFC di di Stadion Prince Abdullah Al Faisal Sport City, Jeddah, Arab Saudi, Senin malam WIB.
Dengan dua kemenangan, lawan Korsel dan Yaman, Indonesia dipastikan merebut satu dari dua posisi teratas grup C. Indonesia masih menyisakan laga terakhir lawan Afghanistan. Kemenangan akan membawa Indonesia menjadi juara grup.
Mengilas balik perjalanan Indonesia di Piala Dunia senior maupun yunior, Indonesia pernah tampil di Piala Dunia U20 pada 1979 di Jepang. Namun, Indonesia lolos karena mendapat hadiah dari absennya tim yang berhak tampil di putaran final.
Saat itu, Korea Selatan dan Irak semula keluar sebagai juara bersama Piala Asia U-19 sebagai syarat lolos. Akan tetapi, Irak enggan tampil.
Korea Utara lantas ditunjuk menjadi pengganti timnas asal Timur Tengah. Namun, Korea Utara juga memutuskan menarik diri dari kejuaraan yang disponsori oleh produk Amerika Serikat, Coca-Cola, tersebut.
Indonesia ketiban durian runtuh. Federasi sepak bola dunia mempercayakan pasukan Merah Putih untuk mendampingi Korea Selatan dan Jepang dalam ajang Piala Dunia U-20 1979 yang berlangsung di Tokyo, 25 Agustus–7 September 1979. Timnas Indonesia U-20 selanjutnya ditempatkan dalam Grup B, yang dihuni oleh negara-negara raksasa sepak bola, yakni Yugoslavia, Argentina, dan Polandia.
Indonesia U17 pernah tampil di Piala Dunia 2023 namun Indonesia tampil lewat jalur tuan rumah bukan kualifikasi. Indonesia juga pernah tampil di Piala Dunia 1938 untuk tim senior tetapi saat itu masih atas nama Hindia Belanda (Dutch East Indies).
Kembali ke laga lawan Yaman, Timnas U-17 Indonesia unggul dua gol tanpa balas atas Yaman pada babak pertama laga lanjutan Grup C Piala Asia U-17 2025.
Pada pertandingan itu, Indonesia tampil percaya diri dan menekan sejak menit awal pertandingan. Meski begitu pertahanan Yaman yang begitu rapat sangat sulit untuk ditembus oleh para penyerang Indonesia.
Indonesia baru unggul pada menit ke-15 melalui sepakan jarak jauh dari Zahaby Gholy. Gholy melesatkan tendangan keras dari luar kotak penalti yang memanfaatkan bola liar, tembakan Gholy tak dapat dijangkau kiper Yaman Wessam Al Asbahi.
Tidak berselang lama, keunggulan tim asuhan pelatih Nova Arianto tersebut mampu digandakan pada menit ke-24. Berawal dari umpan silang, Fadly Alberto yang tanpa penjagaan mampu menyontek bola dengan mudah untuk membawa kedudukan berubah menjadi 2-0.
Meski unggul 2-0, Indonesia terus mencoba untuk mendominasi dan menguasai tempo permainan.
Yaman yang tertinggal dua gol kerap kesulitan melancarkan serangan usai umpan-umpan menuju wilayah sepertiga akhir Indonesia kerap dipatahkan.
Hingga wasit meniup peluit babak pertama, Garuda Muda mampu mempertahankan kedudukan 2-0. Pada babak kedua Yaman sempat memperkecil kedudukan menjadi 1-2 lewat penalti sebelum Evandra Florasta mencetak dua gol di menit-menit akhir membuat kedudukan menjadi 4-1.