Perbandingan Statistik Andre Onana dan David de Gea Musim 2024-25

image

Membandingkan performa Andre Onana di Man Utd dengan David de Gea di Fiorentina musim 2024-25.

Andre Onana menghadapi tantangan besar di Manchester United musim 2024-25. Meski sempat menunjukkan potensi sebagai penjaga gawang utama, performanya yang tidak konsisten menimbulkan keraguan. 

Pada awal musim, Onana sempat mencatatkan empat clean sheet dalam lima pertandingan pertama di Premier League, namun performanya menurun drastis setelah itu. Dalam 31 pertandingan, ia hanya berhasil mencatatkan sembilan clean sheet, dengan 41 gol bersarang di gawangnya. Persentase penyelamatannya hanya mencapai 67.97%, yang membuatnya rentan terhadap kritik. 

Kesalahan yang berujung gol juga menjadi sorotan, dengan tiga kesalahan besar musim ini. Meski akurasi umpan pendeknya cukup baik di angka 69.99%, tugas utamanya sebagai penjaga gawang adalah mencegah bola masuk ke gawang, dan di sinilah ia masih perlu banyak perbaikan.

Kebangkitan David de Gea di Fiorentina

Di sisi lain, David de Gea mengalami kebangkitan karier yang luar biasa di Fiorentina. Setelah meninggalkan Manchester United, De Gea membuktikan bahwa ia masih memiliki kemampuan kelas dunia. Dalam 28 pertandingan di Serie A, De Gea mencatatkan 10 clean sheet dan hanya kebobolan 29 gol, 12 gol lebih sedikit dibandingkan Onana. Persentase penyelamatannya mencapai 74.11%, menunjukkan betapa efektifnya ia di bawah mistar. Selain itu, De Gea juga berhasil menyelamatkan dua dari tiga penalti yang dihadapinya, menambah nilai positif pada performanya. Kebangkitan De Gea di Italia menjadi bukti bahwa pengalaman dan ketenangan bisa menjadi aset berharga, bahkan ketika usia sudah tidak muda lagi.

Perbandingan statistik antara Andre Onana dan David de Gea musim ini menunjukkan bahwa pengalaman dan konsistensi masih menjadi faktor penting dalam menentukan kualitas seorang penjaga gawang. Meski Onana memiliki potensi besar, ia perlu meningkatkan konsistensinya untuk benar-benar menjadi penjaga gawang utama di klub sebesar Manchester United. Sementara itu, De Gea membuktikan bahwa ia masih bisa bersaing di level tertinggi, dan kebangkitannya di Fiorentina menjadi inspirasi bagi banyak pemain lainnya.


You Might Also Like