Eusebio Memilih 'Susunan XI Sempurna' dan Memasukkan Legenda Manchester United

image

Eusebio mengungkapkan tim impiannya yang terdiri dari pemain-pemain legendaris yang pernah bermain bersamanya, termasuk legenda Manchester United dan Stoke City.

Ketika kita berbicara tentang pesepakbola ikonik Portugal, nama-nama seperti Cristiano Ronaldo, Pepe, dan Luis Figo mungkin langsung terlintas di benak kita. Namun, tanpa keajaiban Eusebio, dampak olahraga ini dan kualitas pemain yang muncul dari negara tersebut mungkin tidak akan sekuat sekarang.

Eusebio adalah salah satu penyerang terbaik dalam sejarah sepak bola, dan di masa jayanya, ia setara dengan yang terbaik di dunia. Selain itu, ia juga memiliki mata yang tajam untuk menilai bakat, seperti yang terlihat dari pilihannya dalam menyusun 'Perfect XI' dari pemain-pemain yang pernah bermain bersamanya.

Pilihan Eusebio untuk 'Perfect XI'

Eusebio memilih Lev Yashin sebagai penjaga gawang dalam tim impiannya. Yashin dikenal sebagai satu-satunya kiper yang pernah memenangkan Ballon d'Or, dan reaksi instingtifnya membuatnya dijuluki 'Laba-laba Hitam'. Eusebio memuji Yashin sebagai kiper terbaik sepanjang masa, dengan refleks yang luar biasa, kelincahan, dan kemampuan menghentikan tembakan dari sudut mana pun.

Di posisi bek kanan, Eusebio memilih Djalma Santos, pemain Brasil yang memenangkan dua Piala Dunia. Meskipun tidak pernah bermain di Eropa, Santos dikenal karena posisinya yang baik dan kemampuannya dalam bertahan serta menyerang.

Franz Beckenbauer, legenda Jerman, dipilih sebagai bek tengah. Beckenbauer dikenal karena kemampuannya bermain di berbagai posisi, baik sebagai bek maupun gelandang. Eusebio mengagumi fleksibilitas dan kemampuan Beckenbauer dalam membaca permainan serta mencetak gol.

Germano, rekan setim Eusebio di Benfica, juga masuk dalam daftar sebagai bek tengah. Eusebio memuji kecepatan dan kepemimpinan Germano, yang membantu Benfica memenangkan dua Piala Eropa.

Di posisi bek kiri, Eusebio memilih Karl-Heinz Schnellinger, pemain Jerman yang dikenal karena kekuatannya dalam bertahan dan kemampuannya untuk menyerang. Schnellinger bermain untuk klub-klub besar seperti Roma dan AC Milan.

Untuk lini tengah, Eusebio memilih Didi, maestro lini tengah Brasil yang memimpin timnya meraih kemenangan Piala Dunia 1958. Didi dikenal karena kemampuan mengatur permainan dan mencetak gol dari lini tengah.

Bobby Charlton, legenda Manchester United dan Inggris, juga dipilih sebagai gelandang tengah. Eusebio mengagumi kemampuan Charlton dalam menguasai seluruh lapangan dan tembakan kuatnya yang sering menghasilkan gol-gol spektakuler.

Di sayap kanan, Eusebio memilih Stanley Matthews, pemain legendaris Inggris yang dikenal karena dribblingnya yang brilian. Matthews adalah penerima pertama Ballon d'Or dan tetap menjadi pemenang tertua dalam sejarah penghargaan tersebut.

George Best, pemain Manchester United yang dikenal karena keterampilan teknisnya yang luar biasa, dipilih sebagai sayap kiri. Eusebio mengakui kecepatan dan kecerdasan Best, serta kemampuannya dalam menggiring bola yang hampir tak tertandingi.

Di lini depan, Eusebio memilih Pele, salah satu pemain terhebat sepanjang masa. Pele dikenal karena keterampilannya yang fenomenal, kecepatan, dan kekuatan, serta kemampuannya untuk tampil di panggung terbesar dan memenangkan Piala Dunia.

Bergabung dengan Pele di lini depan adalah Alfredo di Stefano, legenda Real Madrid yang dikenal karena kemampuan mencetak golnya yang luar biasa. Eusebio memuji Di Stefano sebagai pemain yang tinggi, cepat, dan terampil, serta finisher yang hebat.


You Might Also Like