Chievo Verona
Libero.id - Pada awal abad 21, Chievo Verona menunjukkan keajaibannya. Dari klub kecil di pinggiran Verona, The Flying Donkey tampil di Serie A untuk kali pertama pada 2001/2002. Bukan hanya ambil bagian, Chievo mengejutkan hingga nyaris menjuarai kompetisi elite Italia.
Ditukangi Luigi Delneri, Chievo menjadi tim kejutan di liga. Mereka bermain sepakbola spektakuler dan menghibur. Bahkan, sempat memimpin Serie A selama enam minggu berturut-turut. Tapi, klub mengakhiri musim dengan finish kelima yang sangat terhormat. Mereka memenuhi syarat tim untuk bermain di Piala UEFA musim selanjutnya.
Penampilan impresif Chievo mengilhami sebuah buku yang terbit pada 2002 tentang ekonomi sepakbola berjudul "Fenomeno Chievo. Economia, costume, società", karya Marco Vitale. Buku itu bercerita tentang sebuah klub kecil, klub miskin, yang berjuang melawan klub-klub kaya, dan sukses.
Sejak partisipasi pertamanya di Serie A pada 20 tahun lalu, Chievo telah aktif di liga sepakbola top Italia selama 17 musim. Chievo juga menghabiskan tiga musim di Serie B.
Sayang, penampilan Chievo di Serie B 2020/2021 ternyata yang terakhir. Mereka sebenarnya mampu finish di posisi delapan klasemen akhir. Tapi, pada 15 Juli 2021, Asosiasi Sepakbola Italia (FIGC) secara resmi mengkonfirmasi Chievo telah dikeluarkan dari Lega Calcio (kompetisi profesional yang meliputi Serie A dan Serie B) karena masalah keuangan.
Posisi mereka di Serie B akan digantikan oleh Cosenza. Itu tim peringkat 17 musim lalu yang seharusnya terdegradasi ke Serie C 2021/2022.
Otoritas Italia terpaksa membuang Chievo ke Serie D dan dinyatakan bangkrut setelah tidak membayar pajak lantaran kesulitan finansial. Klub sudah mengajukan banding, tapi ditolak. Artinya, musim baru bagi Chievo harus dimulai dari kompetisi amatir atau mulai dari awal lagi!
Sejarah yang terhapus akibat krisis ekonomi
Chievo Verona Football Club, didirikan pada 1929. Awalnya, mereka terdiri dari penggemar olahraga dari sebuah desa kecil di Verona, Italia. Pada lambang klub, yang telah digunakan sejak 1998, di tengah adalah pola ksatria dari mantan penguasa Verona, Cangrand.
Di Serie B musim lalu, Chievo sukses mencetak 14 kemenangan, 14 kali seri, dan 10 kali kalah dalam 38 pertandingan untuk menempati peringkat delapan klasemen akhir.
Chievo awalnya hanya sebuah tim dari sebuah desa kecil. Tapi, sejak awal musim di Serie A, The Flying Donkey telah menunjukkan semangat permainan yang ulet dan menentang kesulitan di setiap situasi.
Di masa lalu, mereka punya sederet nama hebat. Simone Perrotta, Bernardo Corradi, Massimo Marazzina, Christian Manfredini, Luciano Sequiera alias Eriberto Goncalves, Nicola Legrottaglie, Sergio Pellissier, Victor Obinna, hingga Michael Bradley adalah sejumlah nama yang pernah dipuja pendukung Chievo.
Chievo belum pernah bermain di liga papan atas pada abad 20. Tapi, pada awal abad 21, mereka mengalami periode yang relatif gemilang dalam sejarah klub. Klub ini tidak hanya memiliki pijakan yang kokoh di Serie A, melainkan juga bisa melaju ke Eropa. Pada saat yang sama, mereka juga memainkan gaya sepakbola yang dicintai penggemar.
Turun pamor setelah ditinggal bintangnya
Setelah beberapa tahun kejayaan di awal abad ini, Chievo memiliki awal yang luar biasa di musim 2010/2011. Di bawah pelatih AC Milan saat ini, Stefano Pioli, Chievo sempat memuncaki klasemen Serie A untuk pertama kalinya dalam sembilan tahun.
Selama periode ini, Pellissier adalah pahlawan mutlak yang menyaksikan naik turunnya klub. Pada 2000-2019, dia menjelma menjadi pemain legendaris. Pelisier bermain untuk Chievo dalam 512 pertandingan di semua kompetisi, dengan total 139 gol.
Pada 10 Mei 2019, Pellissier mengumumkan pengunduran dirinya di usia 40 tahun. Chievo juga mempensiunkan jersey klasik No.31 miliknya. Sayangnya pensiunnya Pellissier ditandai dengan degradasi Chievo ke Serie B. Tapi, setelah degradasi yang terakhir ini, mereka tidak pernah lagi kembali ke Serie A.
Chievo Verona have been definitively excluded from Serie B for the 2021-22 season, effectively declaring them bankrupt, and their place will be taken by Cosenza https://t.co/ikNdZGyNYf #SerieB #ChievoVerona #Chievo #Calcio
— footballitalia (@footballitalia) July 26, 2021
(mochamad rahmatul haq/anda)
Profil Frank Wormuth, Pria Jerman yang Akan Bantu Bima Sakti di Piala Dunia U-17 2023
Semoga berhasil menjalankan tugas.Lawan Pemuncak Klasemen, Persik Kediri Malah Kehilangan 3 Pemain Andalan
Pertandingan yang diramal akan menarik.Bertandang ke Markas Sendiri, Begini Persiapan Bali United Hadapi Arema FC
Pertandingan yang cukup unik bagi Bali United.Beda dengan Piala Dunia Pria, FIFA Sebut Piala Dunia Wanita Justru Rugi
Piala Dunia Wanita 2023 akan kick-off dalam hitungan hari.Unik! 5 Pemain Timnas Indonesia Bakal Dilatih Park Hang-seo Jika Gabung Persib Bandung
Semuanya baru sebatas rumor. Bisa benar, bisa salah.
Opini