Penyesalan Juventus atas Penjualan Dean Huijsen yang Bersinar di Real Madrid

image

Ringkasan Berita

  • Juventus menyesal menjual Dean Huijsen dengan harga rendah setelah performanya bersinar di Real Madrid.

  • Nilai pasar Dean Huijsen melonjak setelah dijual dari Bournemouth ke Real Madrid dengan harga lebih dari tiga kali lipat.

  • Juventus mengalami kesulitan defensif dan menyesal melepas Huijsen, yang kini bersinar di level internasional.

Juventus menyesal menjual Dean Huijsen yang kini bersinar di Real Madrid dengan nilai transfer yang melonjak.

Penyesalan Juventus atas Keputusan Cepat

Juventus kini merasakan penyesalan mendalam setelah menjual Dean Huijsen, bek muda berbakat, dengan harga yang dianggap terlalu rendah. Huijsen, yang sebelumnya bermain untuk Bournemouth, kini bersinar di Real Madrid dan menjadi sorotan di Piala Dunia Klub. Juventus, yang akan bertanding melawan Real Madrid, mungkin akan melihat ke lapangan dengan rasa sesal karena kehilangan salah satu lulusan akademi terbaik mereka.

Kenaikan Nilai Pasar Dean Huijsen

Dean Huijsen, bek tengah berusia 20 tahun, baru-baru ini ditandatangani oleh Los Blancos dari Bournemouth dengan nilai transfer sebesar £50,3 juta (sekitar Rp 1,1 triliun). Nilai pasar Huijsen melonjak drastis setelah penampilannya yang mengesankan di Real Madrid. Juventus menjualnya ke Bournemouth dengan harga hanya £16 juta (sekitar Rp 352 miliar), dan dalam waktu singkat, Bournemouth menjualnya ke Real Madrid dengan harga lebih dari tiga kali lipat.

Huijsen awalnya ditemukan oleh Matteo Tognozzi untuk tim U-17 Juventus setelah menunjukkan performa apik bersama Malaga. Meskipun potensinya besar, Juventus berhati-hati dalam mempromosikannya ke tim senior. Setelah beberapa penampilan untuk tim U-19 dan tim B, serta satu kali tampil untuk tim utama, Huijsen dipinjamkan ke Roma. Di sana, Jose Mourinho cepat menjadi penggemarnya dan bahkan mencoba untuk mempertahankannya secara permanen, tetapi Juventus menolak tawaran tersebut.

Huijsen kembali ke Turin pada pertengahan 2024, dan banyak yang berharap dia akan mendapatkan kesempatan bermain secara reguler. Namun, Juventus memutuskan untuk menjualnya ke Bournemouth dengan harga yang dianggap rendah. Dalam beberapa bulan, Bournemouth menjualnya ke Real Madrid dengan harga yang jauh lebih tinggi, dan Huijsen mendapatkan panggilan ke tim nasional Spanyol.

Seorang jurnalis, Gianluca Oddenino, menyatakan bahwa penjualan tersebut sangat tergesa-gesa dan tidak cerdas. Juventus, menurut sumber, sangat menyesal telah melepas Huijsen dengan harga yang rendah. Semua orang di klub tahu bahwa dia bisa memberikan dampak besar musim ini dan masa depannya terjamin di level tertinggi.

Meskipun demikian, Huijsen tidak menyimpan dendam terhadap mantan klubnya. Dia mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Juventus karena banyak belajar di sana. Pada bulan Februari, Huijsen mengungkapkan bahwa dia tidak berniat meninggalkan Turin, tetapi keputusan dibuat oleh manajemen Juventus yang membutuhkan dana.

Huijsen setuju untuk bergabung dengan Bournemouth setelah diyakinkan oleh CEO Tiago Pinto, yang pernah bekerja dengannya di Roma. Huijsen mengaku tidak menyesali keputusannya untuk pindah ke Inggris, bahkan sebaliknya, dia merasa keputusan tersebut tepat.

Juventus tidak hanya kehilangan secara finansial, tetapi juga mengalami musim yang sulit secara defensif. Kesulitan mereka berkontribusi pada pemecatan manajer Thiago Motta pada bulan Maret, beberapa bulan sebelum akhir musim 2024-25.

Newsletter : 📩 Dapatkan update terkini seputar dunia sepak bola langsung ke email kamu — gratis!

Andai bisa kembalikan satu legenda Chelsea ke skuad saat ini, siapa?

Hasil polling:
John Terry (perkuat pertahanan) (29%)
Drogba (striker killer) (71%)

Comments (0)

Tidak ada komentar, jadilah yang pertama!

You Might Also Like