Kontroversi Pertandingan La Liga di AS dan Batasan Gaji

Kontroversi Pertandingan La Liga di AS dan Batasan Gaji

Ringkasan Berita

  • La Liga setuju gelar pertandingan di AS, menuai pro dan kontra dari klub-klub besar.

  • Presiden Getafe kritik batasan gaji La Liga yang dinilai batasi kompetisi klub kecil.

  • Angel Torres serukan perbaikan komunikasi La Liga dengan klub untuk jaga reputasi.

Kontroversi pertandingan La Liga di AS dan batasan gaji memicu perdebatan di antara klub-klub Spanyol.

Pertandingan La Liga di Amerika Serikat: Kontroversi dan Reaksi

La Liga menjadi sorotan setelah Federasi Sepak Bola Kerajaan Spanyol (RFEF) menyetujui proposal untuk menggelar pertandingan di Amerika Serikat musim ini. Pertandingan yang dimaksud adalah laga kandang terakhir Villarreal melawan Barcelona pada tahun 2025 yang akan dimainkan di Miami. Keputusan ini menuai banyak reaksi, baik dukungan maupun penolakan.

Presiden Villarreal, Fernando Roig, menyebutnya sebagai tonggak sejarah, sementara klub seperti Girona, Barcelona, dan Atletico Madrid tampak mendukung inisiatif ini berdasarkan proposal sebelumnya. Namun, Real Madrid dan Athletic Club melalui Unai Simon menentang ide tersebut dan berencana melobi UEFA dan FIFA untuk menolak rencana ini.

Presiden Getafe, Angel Torres, juga menyuarakan ketidakpuasannya terhadap ide ini. Dalam wawancara dengan Marca, Torres mengungkapkan bahwa dia tidak pernah diajak berkonsultasi oleh La Liga mengenai keputusan ini. Menurutnya, jika La Liga adalah liga terbaik, maka tidak perlu bermain di tempat lain, melainkan pihak lain yang harus datang belajar ke Spanyol.

Batasan Gaji di La Liga: Tantangan bagi Klub Kecil

Selain kontroversi pertandingan di AS, Torres juga merasa frustrasi dengan batasan gaji yang diterapkan di La Liga. Menurutnya, aturan ini terlalu ketat dan membatasi kemampuan klub untuk bersaing. Klub hanya diizinkan menghabiskan 70% dari pendapatan musim lalu untuk gaji dan biaya transfer pemain serta staf, meskipun ada pengecualian tertentu.

Setelah Getafe menyetujui kesepakatan untuk menjual bek bintang mereka, Omar Alderete, ke Sunderland, Torres merasa aturan ini terlalu membatasi. Dia menjelaskan bahwa dia terpaksa menjual salah satu bek tengah terbaik di liga dengan harga murah agar bisa mendaftarkan 16 atau 17 pemain.

Menurut Torres, ada dua liga di Spanyol: satu untuk lima klub teratas dan satu lagi untuk sisanya yang hanya mengandalkan akademi muda mereka. Hal ini, menurutnya, berdampak pada citra global La Liga.

Torres juga menyoroti komunikasi antara La Liga dan klub-klub yang menurutnya bisa diperbaiki. Dia menekankan bahwa meskipun La Liga mengklaim sebagai liga terbaik di dunia, kenyataannya banyak klub yang kesulitan mendaftarkan pemain mereka. Hal ini membuat La Liga menjadi bahan tertawaan di Eropa.

Torres menambahkan bahwa La Liga, media, dan pihak lainnya tidak memiliki suara dalam keputusan ini, dan klub hanya diharapkan untuk menyediakan dana ketika dibutuhkan. Dia berharap ada perbaikan dalam komunikasi dan kebijakan agar La Liga dapat mempertahankan reputasinya sebagai salah satu liga terbaik di dunia.

Newsletter : 📩 Dapatkan update terkini seputar dunia sepak bola langsung ke email kamu — gratis!

Comments (0)

Tidak ada komentar, jadilah yang pertama!

You Might Also Like