Ringkasan Berita
-
Mile Svilar, kiper AS Roma, menghadapi tantangan peralihan kewarganegaraan dari Serbia ke Belgia.
-
Svilar, yang awalnya bermain untuk Serbia, kini diincar Belgia sebagai pengganti jangka panjang Courtois.
-
Proses hukum dan aturan FIFA menjadi tantangan bagi Svilar untuk bermain bagi tim nasional Belgia.
Mile Svilar, kiper AS Roma, berupaya mengubah kewarganegaraan dari Serbia ke Belgia. Proses ini melibatkan pengacara untuk menyelesaikan situasi internasional yang rumit.
Perjalanan Karir Mile Svilar
Mile Svilar, kiper berbakat AS Roma, terus menunjukkan performa gemilang di Serie A. Namun, di balik kesuksesannya di level klub, Svilar menghadapi tantangan besar di panggung internasional. Lahir di Antwerp, Belgia, dari orang tua Serbia, Svilar awalnya bermain untuk tim nasional Serbia. Namun, kini ia berupaya untuk beralih membela Belgia, negara tempat ia dibesarkan.
Svilar memulai karirnya di klub-klub lokal seperti KFCO Wilrijk, Beerschot A.C., dan Anderlecht. Perjalanan karirnya yang cemerlang membawanya ke AS Roma, di mana ia terus berkembang menjadi salah satu kiper terbaik dunia.
Kompleksitas Peralihan Kewarganegaraan
Proses peralihan kewarganegaraan ini tidaklah mudah. Svilar sebelumnya telah bermain untuk Serbia dalam pertandingan persahabatan melawan Qatar pada tahun 2021. Namun, setelah absen selama tiga tahun, ia menolak panggilan dari Serbia pada tahun 2024. Keputusan ini membuat pelatih Serbia, Dragan Stojkovic, menyatakan bahwa Svilar tidak akan dipanggil lagi ke tim nasional.
Belgia, di sisi lain, sangat tertarik untuk memanggil Svilar. Dengan Thibaut Courtois, kiper legendaris Real Madrid, yang akan berusia 34 tahun, Belgia mencari pengganti jangka panjang. Svilar dianggap sebagai pilihan utama, dan pengacara kini terlibat untuk mengevaluasi kemungkinan peralihan ini.
Situasi ini menjadi lebih rumit dengan adanya aturan FIFA yang mengatur peralihan kewarganegaraan bagi pemain sepak bola. Pengacara harus memastikan bahwa semua persyaratan hukum dan administratif terpenuhi agar Svilar dapat bermain untuk Belgia.
Peralihan ini juga menimbulkan pertanyaan tentang loyalitas dan identitas nasional. Svilar, yang memiliki ikatan kuat dengan kedua negara, harus membuat keputusan yang tidak hanya mempengaruhi karirnya, tetapi juga perasaannya terhadap kedua negara tersebut.
Di tengah semua ini, Svilar tetap fokus pada permainannya di AS Roma. Ia bertekad untuk membuktikan kemampuannya di lapangan, sambil menunggu hasil dari proses hukum yang sedang berlangsung.
Para penggemar sepak bola di Belgia dan Serbia sama-sama menantikan keputusan akhir dari kasus ini. Apakah Svilar akan menjadi bagian dari generasi baru pemain Belgia yang berbakat, atau tetap setia pada akar Serbia-nya?
Bagaimanapun hasilnya, perjalanan karir Svilar adalah contoh menarik dari bagaimana sepak bola dapat melampaui batas-batas nasional dan politik. Ini adalah cerita tentang ambisi, identitas, dan cinta untuk permainan yang kita semua cintai.
Newsletter : 📩 Dapatkan update terkini seputar dunia sepak bola langsung ke email kamu — gratis!