Ringkasan Berita
-
Pertandingan Tottenham vs Manchester United berakhir imbang 2-2 setelah gol Matthijs de Ligt di menit akhir.
-
Gary Lineker kritik aturan Liga Premier terkait kartu kuning untuk pemain yang melepas kaos saat merayakan gol.
-
Richarlison kecewa golnya tidak memenangkan Tottenham, meski aksinya jadi sorotan karena perayaan kontroversial.
Gary Lineker mengusulkan perubahan aturan Liga Premier setelah pertandingan imbang 2-2 antara Tottenham dan Manchester United.
Drama di Tottenham Hotspur Stadium
Pertandingan antara Tottenham Hotspur dan Manchester United berakhir dengan skor imbang 2-2, berkat gol penyama kedudukan dari Matthijs de Ligt di menit-menit akhir. Pertandingan ini berlangsung di Tottenham Hotspur Stadium, dan menjadi sorotan karena Gary Lineker menganggap ada aturan 'bodoh' di Liga Premier yang perlu diubah.
Bryan Mbeumo, yang dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Liga Premier bulan Oktober, membuka skor pada menit ke-32 dengan memanfaatkan umpan silang dari Amad. Gol berikutnya baru tercipta di menit ke-84 ketika Mathys Tel berhasil mencetak gol untuk United, mengubah kedudukan menjadi 1-1.
Perubahan Aturan yang Diusulkan
Richarlison sempat membuat para pendukung Tottenham bersorak setelah mencetak gol yang dianggap bisa memenangkan pertandingan. Namun, gol dari De Ligt di detik-detik akhir membuat pertandingan berakhir imbang. Lineker, mantan striker yang kini menjadi pundit, mengkritik aturan yang memberikan kartu kuning kepada pemain yang melepas kaos saat merayakan gol.
Menurut Lineker, aturan tersebut perlu ditinjau ulang karena dapat mempengaruhi jalannya pertandingan, terutama jika terjadi di masa injury time. Ia menyarankan agar para pencetak gol memikirkan ulang cara mereka merayakan gol tanpa harus melepas kaos.
Micah Richards, dalam podcast 'Rest is Football', menyatakan bahwa ia memahami emosi Richarlison yang meledak saat merayakan gol. Ia mengaitkan perasaan tersebut dengan pengalaman bermain Fantasy Football, di mana emosi juga bisa menguasai seseorang.
Richarlison, yang mengira telah memenangkan pertandingan untuk Tottenham, merayakan golnya dengan melepas kaos dan berlari ke arah pendukung. Namun, aksinya tersebut berujung pada kartu kuning dari wasit Samuel Barrott.
Lineker menilai bahwa meskipun aturan tersebut dianggap konyol, pemain seharusnya sudah mengetahui konsekuensinya. Ia menyarankan agar emosi dapat diekspresikan dengan cara lain yang tidak melanggar aturan.
Manchester United menjadi tim pertama yang mencetak gol lebih dulu, tertinggal, namun berhasil menghindari kekalahan dalam pertandingan Liga Premier berturut-turut sejak Manchester City pada Mei hingga Agustus 2012.
Gol De Ligt di menit-menit akhir menyelamatkan satu poin bagi Manchester United, yang kini berada di posisi kelima klasemen Liga Premier musim 2025/26. Sementara itu, Tottenham harus puas dengan hasil imbang meskipun sempat di ambang kemenangan.
Lineker menyatakan bahwa meskipun aturan tersebut tampak sepele, dampaknya bisa signifikan dalam pertandingan yang ketat. Ia berharap Liga Premier dapat mempertimbangkan untuk merevisi aturan tersebut demi kebaikan permainan.
Richarlison, yang sebelumnya bermain untuk Everton dan Watford, merasa kecewa karena golnya tidak cukup untuk memberikan kemenangan bagi Tottenham. Namun, ia tetap menjadi sorotan karena aksi perayaannya yang kontroversial.
Lineker menambahkan bahwa meskipun ia memahami perasaan Richarlison, pemain harus lebih bijak dalam merayakan gol agar tidak merugikan timnya sendiri.
Dengan hasil ini, Tottenham dan Manchester United harus berbagi poin, dan perdebatan mengenai aturan perayaan gol kembali mencuat di kalangan penggemar dan pundit sepak bola.
Newsletter : 📩 Dapatkan update terkini seputar dunia sepak bola langsung ke email kamu — gratis!