FSG Batalkan Rencana Akuisisi Getafe Karena Beban Finansial

FSG Batalkan Rencana Akuisisi Getafe Karena Beban Finansial

Ringkasan Berita

  • FSG batal akuisisi Getafe karena beban finansial dan regulasi Spanyol yang ketat.

  • Angel Torres menurunkan valuasi Getafe, namun tidak berniat menjual klubnya.

  • FSG fokus bangun jaringan multiklub dengan Liverpool sebagai inti, evaluasi opsi lain.

Fenway Sports Group (FSG) menghentikan minatnya untuk membeli klub La Liga, Getafe, karena beban finansial dan regulasi yang ketat.

Jakarta - Fenway Sports Group (FSG), pemilik klub sepak bola Liverpool, memutuskan untuk menghentikan minatnya dalam mengakuisisi klub La Liga, Getafe. Keputusan ini diambil setelah proses uji tuntas yang panjang menunjukkan bahwa biaya akuisisi dan pembatasan finansial di Spanyol terlalu memberatkan untuk dilanjutkan.

Mengutip laporan dari The Athletic, FSG sebelumnya telah melakukan diskusi dengan Presiden Getafe, Angel Torres, mengenai rencana pengambilalihan klub secara bertahap. Namun, setelah menilai keseluruhan beban finansial dan regulasi ketat yang mengikat klub berpendapatan kecil tersebut, FSG memutuskan untuk tidak melanjutkan negosiasi.

Angel Torres sempat menurunkan valuasi klub dari sekitar Rp3,2 triliun menjadi mendekati Rp2 triliun. Meskipun demikian, Torres tetap menepis anggapan bahwa ia berniat menjual klub yang telah dimilikinya sejak 2002. “Suatu hari nanti saya akan menjualnya, tapi itu masih lama,” ujarnya.

Getafe dikenal sebagai klub yang menarik perhatian berbagai investor karena reputasinya sebagai klub yang tertata, menghasilkan talenta muda, dan memiliki rekam jejak pengembangan pemain seperti Emiliano Buendia, Alvaro Morata, serta Christantus Uche yang musim panas lalu bergabung dengan Crystal Palace.

Komitmen FSG dalam Jaringan Multiklub

FSG sebelumnya menyatakan komitmennya untuk membangun jaringan multiklub dengan Liverpool sebagai inti sejak Michael Edwards kembali ditunjuk sebagai CEO sepak bola pada Maret 2024. Edwards menyatakan bahwa salah satu alasan utama ia kembali adalah komitmen klub untuk memantau dan melakukan akuisisi klub tambahan.

Dalam 18 bulan terakhir, Direktur Teknik FSG, Julian Ward, juga aktif mengevaluasi berbagai peluang lain. Klub Prancis Bordeaux dan klub Spanyol Malaga termasuk kandidat yang sempat dipertimbangkan sebelum akhirnya seluruh opsi tersebut tidak dilanjutkan.

Portofolio FSG dan Prestasi Liverpool

FSG memiliki keterkaitan langsung dengan Liverpool sebagai pemilik klub sejak 2010. Grup investasi asal Amerika Serikat ini didirikan pada 2001 oleh John W. Henry, Tom Werner, dan investor lainnya. Sebelumnya, mereka telah membeli Boston Red Sox pada 2002 dan Pittsburgh Penguins pada 2021. Portofolionya juga meluas ke industri televisi kabel, golf, dan NASCAR.

Di bawah kepemilikan FSG, Liverpool telah meraih dua gelar Liga Inggris, tiga Piala Liga, satu Piala FA, Liga Champions, dan Piala Dunia Antarklub. Kesuksesan ini menunjukkan betapa pentingnya manajemen yang baik dalam mencapai prestasi di dunia sepak bola.

Baca juga: Manchester United hadapi kasus hukum lama dugaan pelecehan seksual

Baca juga: Riset: Kontribusi Liga Inggris untuk ekonomi UK capai Rp215,6 triliun

Baca juga: Wolverhampton resmi tunjuk Rob Edwards sebagai pelatih baru

Newsletter : 📩 Dapatkan update terkini seputar dunia sepak bola langsung ke email kamu — gratis!

Comments (0)

Tidak ada komentar, jadilah yang pertama!

You Might Also Like