10 Proses Mempertahankan Gelar Terburuk dalam Sejarah Liga Premier

10 Proses Mempertahankan Gelar Terburuk dalam Sejarah Liga Premier

Mengulas 10 pertahanan gelar terburuk dalam sejarah Liga Premier Inggris, termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan performa klub.

Pertahanan Gelar yang Mengecewakan

Memenangkan gelar Liga Premier adalah salah satu pencapaian terbesar dalam sepak bola, tetapi mempertahankannya bisa menjadi tantangan yang berat. Banyak klub yang gagal mempertahankan performa mereka di musim berikutnya, mengalami penurunan yang signifikan. Manchester City, di bawah asuhan Pep Guardiola, berhasil mencatat sejarah dengan memenangkan gelar keempat berturut-turut pada musim 2023-24, menunjukkan bagaimana mempertahankan gelar dengan dominasi. Namun, tidak semua klub seberuntung itu.

Musim 2025/2026 menjadi contoh terbaru di mana Liverpool di bawah Arne Slot mengalami awal musim yang sulit setelah memenangkan gelar di musim sebelumnya. Dalam artikel ini, kita akan melihat 10 pertahanan gelar terburuk dalam sejarah Liga Premier, dengan mempertimbangkan posisi akhir liga, poin yang hilang, dan faktor lain yang mempengaruhi performa klub.

Arsenal 2004/05: Dari Invincible Menjadi Rentan

Setelah musim tak terkalahkan, Arsenal mengalami penurunan performa pada musim 2004/2005. Meskipun memiliki pemain top, kekalahan dari Manchester United memutus rekor mereka dan diikuti dengan performa buruk, termasuk hanya satu kemenangan dari lima pertandingan berikutnya. Arsenal akhirnya kehilangan gelar dengan selisih 12 poin dari Chelsea yang dilatih Jose Mourinho.

Posisi Liga: 2
Kekalahan: 5
Poin: 83
Selisih poin dari musim juara: -7

Manchester United 2001/02 juga mengalami penurunan, meskipun hanya kehilangan tiga poin dari musim sebelumnya, mereka finis di posisi ketiga. Kekalahan dari Arsenal di Old Trafford menjadi salah satu momen krusial yang mengakhiri harapan mereka untuk mempertahankan gelar.

Posisi Liga: 3
Kekalahan: 9
Poin: 77
Selisih poin dari musim juara: -3

Manchester United 2003/04 juga mengalami nasib serupa, finis di posisi ketiga setelah kalah dari Wolves dan kehilangan Rio Ferdinand karena skorsing. Meskipun memenangkan Piala FA, posisi ketiga di liga adalah kekecewaan besar.

Posisi Liga: 3
Kekalahan: 9
Poin: 75
Selisih poin dari musim juara: -8

Manchester City 2024/25 mengalami musim yang sulit dengan cedera Rodri yang mempengaruhi performa mereka. Meskipun akhirnya finis ketiga, musim ini jauh dari standar tinggi yang telah mereka tetapkan.

Posisi Liga: 3
Kekalahan: 9
Poin: 71
Selisih poin dari musim juara: -20

Liverpool 2020/21 menghadapi tantangan besar dengan cedera pemain kunci seperti Virgil van Dijk. Meskipun kehilangan 30 poin dari musim sebelumnya, mereka berhasil finis ketiga, menunjukkan ketahanan di tengah kesulitan.

Posisi Liga: 3
Kekalahan: 9
Poin: 69
Selisih poin dari musim juara: -30

Chelsea 2017/18 mengalami musim yang penuh gejolak di luar lapangan, yang berdampak pada performa mereka di lapangan. Konflik internal dan kekalahan awal dari Burnley menandai musim yang mengecewakan, berakhir di posisi kelima.

Posisi Liga: 5
Kekalahan: 10
Poin: 70
Selisih poin dari musim juara: -23

Manchester United 2013/14 adalah salah satu musim terburuk mereka setelah era Sir Alex Ferguson, finis di posisi ketujuh dan gagal lolos ke kompetisi Eropa. David Moyes dipecat sebelum musim berakhir, menandai periode transisi yang sulit bagi klub.

Posisi Liga: 7
Kekalahan: 12
Poin: 64
Selisih poin dari musim juara: -25

Blackburn Rovers 1995/96 mengalami kesulitan besar setelah memenangkan gelar, dengan manajer baru Ray Harford gagal mengulangi kesuksesan sebelumnya. Meskipun Alan Shearer mencetak banyak gol, mereka finis di posisi ketujuh.

Posisi Liga: 7
Kekalahan: 13
Poin: 61
Selisih poin dari musim juara: -28

Chelsea 2015/16 mengalami musim bencana di bawah Jose Mourinho, dengan konflik internal dan performa buruk yang membuat mereka finis di posisi kesepuluh. Meskipun akhirnya bangkit di musim berikutnya, musim ini tetap menjadi salah satu yang terburuk.

Posisi Liga: 10
Kekalahan: 12
Poin: 50
Selisih poin dari musim juara: -37

Leicester City 2016/17 mengalami penurunan drastis setelah kemenangan dongeng mereka, menghabiskan sebagian besar musim di dekat zona degradasi sebelum akhirnya finis di posisi ke-12. Meskipun sukses di Liga Champions, performa domestik mereka jauh dari harapan.

Posisi Liga: 12
Kekalahan: 18
Poin: 44
Selisih poin dari musim juara: -37

Newsletter : 📩 Dapatkan update terkini seputar dunia sepak bola langsung ke email kamu — gratis!

Comments (0)

Tidak ada komentar, jadilah yang pertama!

You Might Also Like