Ringkasan Berita
-
Sir Alex Ferguson membawa Manchester United ke puncak dengan 13 gelar Liga Premier dan dua Liga Champions.
-
Sejak Ferguson pensiun, Manchester United belum memenangkan Liga Premier dan mengalami masa transisi sulit.
-
Jurgen Klopp membangkitkan Liverpool, menunjukkan bahwa dominasi bisa berbalik seperti yang dialami Manchester United.
Sir Alex Ferguson pernah khawatir tentang Liverpool, dan kekhawatirannya kembali terbukti.
Dominasi Sir Alex Ferguson di Manchester United
Ketika Sir Alex Ferguson berbicara, semua orang mendengarkan. Selama 27 tahun, Ferguson membawa Manchester United ke puncak kejayaan dengan 13 gelar Liga Premier, lima Piala FA, empat Piala Liga, dan dua mahkota Liga Champions. Ini membuktikan bahwa dia adalah salah satu manajer terbaik sepanjang masa. Meskipun ada persaingan sengit antara United dan Liverpool, mantan bos Liverpool, Jurgen Klopp, menyebut Ferguson sebagai salah satu pilihannya untuk Mount Rushmore manajerialnya - tren media sosial di mana orang diminta untuk menyebutkan empat orang atau hal yang paling hebat sepanjang masa.
Manchester United Setelah Ferguson
Sejak Ferguson pensiun, Manchester United belum memenangkan Liga Premier. Setelah 27 tahun stabilitas luar biasa, dalam 12 tahun sejak dia pensiun, situasi berbalik 180 derajat. Setan Merah telah memiliki enam manajer permanen dan empat manajer sementara. Mereka hanya memenangkan dua Piala FA, dua Piala Liga, dan satu Liga Europa. Lima trofi dalam 12 tahun mungkin tidak terlalu buruk, tetapi dibandingkan dengan era Ferguson, ini adalah bencana total.
Jurgen Klopp berhasil membalikkan keadaan untuk Liverpool. Ketika Ferguson tiba di Old Trafford, Liverpool adalah kekuatan dominan di sepak bola Inggris, memenangkan sembilan dari 14 gelar Divisi Satu sebelum Ferguson datang ke barat laut - dan dua lagi setelah dia tiba - serta Piala Eropa empat kali dalam sepuluh tahun. Namun, setelah Liga Premier dimulai, semua berubah menjadi milik United, dengan Liverpool gagal meraih gelar lagi hingga Klopp membawanya pada 2019/20.
Dalam sebuah wawancara dengan agensi PR olahraga Press Box, Ferguson mengatakan, "Saya ingat melihat kembali waktu saya di sana, dimulai ketika Liverpool adalah yang terbaik. Mereka adalah klub fantastis yang memenangkan Piala Eropa empat kali dan semua itu, tetapi kemudian butuh 31 tahun bagi mereka untuk memenangkan liga lagi!" Ferguson tidak hanya mengejek kesulitan Liverpool saat dia menjadi manajer United. Dia sebenarnya menunjukkan bahwa hal yang sama bisa terjadi pada Manchester United sekarang.
Ferguson menyadari bahwa dominasi tidak selamanya. Dia melihat bagaimana Liverpool, yang pernah menjadi raksasa, harus menunggu lebih dari tiga dekade untuk kembali meraih gelar liga. Ini adalah pelajaran berharga bagi Manchester United yang saat ini berjuang untuk menemukan kembali kejayaan mereka.
Sejak Ferguson meninggalkan Old Trafford, United telah mengalami masa-masa sulit. Mereka telah mencoba berbagai manajer, tetapi belum ada yang bisa mengembalikan kejayaan seperti yang dilakukan Ferguson. Ini adalah masa transisi yang panjang dan penuh tantangan bagi klub.
Di sisi lain, Liverpool telah menemukan kembali ritme mereka di bawah Jurgen Klopp. Klopp berhasil membangun tim yang kuat dan kompetitif, mengembalikan Liverpool ke puncak sepak bola Inggris dan Eropa. Ini adalah kebangkitan yang mengesankan setelah bertahun-tahun berada di bawah bayang-bayang Manchester United.
Ferguson, dengan pengalamannya, melihat pola yang sama yang pernah terjadi pada Liverpool bisa terjadi pada Manchester United. Dia mengingatkan bahwa kesuksesan tidak bisa dianggap remeh dan setiap klub harus terus beradaptasi dan berkembang.
Manchester United saat ini berada di persimpangan jalan. Mereka harus memutuskan arah mana yang akan diambil untuk kembali ke puncak. Ini adalah tantangan besar bagi manajemen dan pemain untuk menemukan kembali identitas dan semangat juara mereka.
Ferguson selalu menekankan pentingnya kerja keras, dedikasi, dan visi jangka panjang. Ini adalah nilai-nilai yang harus dipegang oleh Manchester United jika mereka ingin kembali menjadi kekuatan dominan di sepak bola Inggris.
Dengan persaingan yang semakin ketat di Liga Premier, Manchester United tidak bisa berpuas diri. Mereka harus terus berinovasi dan beradaptasi dengan perubahan dalam dunia sepak bola.
Ferguson mungkin sudah pensiun, tetapi warisannya tetap hidup di Manchester United. Dia meninggalkan jejak yang dalam dan menjadi inspirasi bagi generasi berikutnya.
Manchester United harus belajar dari masa lalu dan mengambil pelajaran dari kesuksesan dan kegagalan mereka. Ini adalah waktu untuk refleksi dan perencanaan strategis untuk masa depan yang lebih cerah.
Dengan semangat dan tekad, Manchester United bisa kembali ke puncak. Mereka memiliki sejarah yang kaya dan dukungan penggemar yang luar biasa, yang bisa menjadi kekuatan pendorong untuk meraih kejayaan kembali.
Newsletter : 📩 Dapatkan update terkini seputar dunia sepak bola langsung ke email kamu — gratis!