Pepatah "tidak ada yang instan di sepakbola" sepertinya tak dipahami di Indonesia. Sudah berulangkali pengiriman pemain ke luar negeri. Bagaimana hasilnya?
Pepatah "tidak ada yang instan di sepakbola" sepertinya tak dipahami di Indonesia. Sudah berulangkali pengiriman pemain ke luar negeri. Bagaimana hasilnya?