@thestar
Libero.id - Timnas Argentina akan melakoni dua FIFA Matchday di Asia. Pertama, melawan timnas Australia. Kedua, menghadapi timnas Indonesia. Pertandingan ini ibarat raksasa melawan liliput. Berkaca dari pertandingan yang pernah dijalani timnas Singapura, tim Garuda berpotensi jadi lumbung gol Lionel Messi dkk.
Jauh sebelum Indonesia mengundang Argentina, beberapa negara tetangga ASEAN sudah lebih dulu menggelar pertandingan melawan negara besar. Malaysia pernah melawan timnas Brasil juara Piala Dunia 2002. Sementara pada 2017, Singapura kedatangan Argentina.
Bahkan, Indonesia sebenarnya juga sempat dua kali melawan timnas langganan Piala Dunia. Sebut saja timnas Uruguay pada 2010 dan timnas Belanda pada 2013.
Perbedaan level dan kualitas yang sangat mencolok membuat pertandingan tim Asia Tenggara negara-negara besar sepakbola berat sebelah. Ketika melawan Uruguay misalnya, Indonesia menyerah 1-7. Begitu pula ketika menjajal Belanda, pasukan Garuda menyerah 0-3.
Hal yang kurang lebih sama juga dialami Singapura ketika bertemu Argentina pada 13 Juni 2017. Ketika itu, The Lions menyerah 0-6. Federico Fazio (25), Joaquin Correa (31), Papu Gomez (60), Leandro Paredes (74), Lucas Alario (90), dan Angel di Maria (93) bergiliran menjebol gawang Singapura yang dikawal Hassan Sunny.
Skor 6 gol tanpa balas tercipta tanpa kehadiran Lionel Messi. Bayangkan jika La Pulga ikut bermain? Pasti jala Hassan Sunny menderita dua digit gol.
Tapi, apa pun alasannya, kekalahan Singapura dengan skor yang mencolok dari Argentina harus dijadikan pelajaraan berharga agar tidak terulang di Jakarta pada 19 Juni 2023. Saat itu, Singapura juga mengandalkan beberapa pemain naturalisasi. Contohnya, Daniel Bennett dan Mustafic Fahrudin.
Melawan La Albiceleste, Indonesia tampaknya juga akan diperkuat pemain-pemain naturalisasi dari jalur keturunan. Elkan Baggott, Jordi Amat, Sandy Walsh, hingga Shayne Pattynama berpotensi ikut Shin Tae-yong.
Ada juga Rafael Struick dan Ivar Jenner yang baru saja menjalani sumpah menjadi warga negara Indonesia (WNI). Masih ada Cyrus Margono yang dalam proses mendapatkan kembali paspor Indonesia.
Jadi, jika Indonesia harus kalah, setidaknya tidak dengan skor mencolok. Kalah 0-1 atau 0-3 masih bisa ditoleransi mengingat La Albiceleste adalah tim sepakbola terbaik di bumi setelah menjuarai Piala Dunia 2022 lewat kemenangan dramatis atas juara Piala Dunia 2018, Prancis.
(mochamad rahmatul haq/anda)
Profil Frank Wormuth, Pria Jerman yang Akan Bantu Bima Sakti di Piala Dunia U-17 2023
Semoga berhasil menjalankan tugas.Lawan Pemuncak Klasemen, Persik Kediri Malah Kehilangan 3 Pemain Andalan
Pertandingan yang diramal akan menarik.Bertandang ke Markas Sendiri, Begini Persiapan Bali United Hadapi Arema FC
Pertandingan yang cukup unik bagi Bali United.Beda dengan Piala Dunia Pria, FIFA Sebut Piala Dunia Wanita Justru Rugi
Piala Dunia Wanita 2023 akan kick-off dalam hitungan hari.Unik! 5 Pemain Timnas Indonesia Bakal Dilatih Park Hang-seo Jika Gabung Persib Bandung
Semuanya baru sebatas rumor. Bisa benar, bisa salah.
Opini