Klopp Mengakui Kesalahan Terbesarnya: Gagal Rekrut Son Heung-min

image

Jurgen Klopp mengungkapkan penyesalan terbesarnya di Liverpool adalah tidak merekrut Son Heung-min.

Era Jurgen Klopp di Liverpool dipenuhi dengan kesuksesan, rekrutmen yang brilian, dan menambah koleksi trofi mereka yang sudah melimpah. Namun, di balik semua itu, Klopp pernah mengungkapkan bahwa tidak merekrut satu bintang Premier League adalah 'kesalahan terbesar' dalam kariernya.

Selama 489 pertandingan di Anfield, Klopp mencapai puncaknya antara 2018 dan 2020 ketika ia memenangkan Liga Premier dan Liga Champions dalam dua musim berturut-turut. Masa jabatannya berakhir pada musim panas dan digantikan oleh Arne Slot. Meski penerusnya membawa harapan baru, sulit membayangkan kesuksesan awal Slot tanpa fondasi yang telah dibangun sejak Klopp tiba pada musim panas 2015 dari Borussia Dortmund.

Statistik Penting Klopp

Klopp adalah manajer ketiga Liverpool yang timnya mencetak 1.000 gol – tepatnya 1.035 kali dalam 491 pertandingan – selama masa jabatannya, setelah Bill Shankly dan Tom Watson. Klopp, yang lahir di Stuttgart, dikenal luas sebagai salah satu manajer terbaik dalam sejarah sepak bola, memiliki kesempatan untuk bekerja dengan beberapa penyerang paling mematikan di Premier League, dari Mohamed Salah hingga Sadio Mane.

Namun, pada tahun 2022, Klopp mengungkapkan dalam wawancara dengan KBS News bahwa salah satu 'kesalahan terbesar' dalam hidupnya adalah tidak berhasil mendapatkan tanda tangan kapten Tottenham Hotspur saat ini, Son Heung-min. Son telah mencetak 172 gol dan memberikan 92 assist dalam 441 penampilan untuk klub London utara tersebut.

Penyesalan Klopp: Son Heung-min

Klopp mengakui bahwa Son adalah pemain kelas dunia yang seharusnya menjadi bagian dari skuadnya. Dengan kecepatan, ketajaman, dan kemampuan mencetak gol yang luar biasa, Son bisa saja menjadi tambahan yang sempurna untuk lini depan Liverpool yang sudah menakutkan.

Son, yang dikenal karena etos kerjanya yang luar biasa dan sikap rendah hati, telah menjadi salah satu pemain paling konsisten di Premier League. Dia adalah tipe pemain yang bisa mengubah jalannya pertandingan dengan satu momen magis, sesuatu yang Klopp sangat hargai.

Meski Liverpool telah menikmati kesuksesan besar di bawah Klopp, banyak yang bertanya-tanya bagaimana jadinya jika Son bergabung dengan The Reds. Apakah mereka bisa meraih lebih banyak trofi? Atau apakah Son akan membawa dimensi baru yang lebih menakutkan bagi lawan?

Keputusan untuk tidak mengejar Son lebih awal mungkin adalah salah satu yang akan terus menghantui Klopp. Namun, seperti yang sering dikatakan dalam sepak bola, setiap keputusan membawa konsekuensinya sendiri, dan Klopp telah membuat banyak keputusan yang tepat selama waktunya di Anfield.

Son sendiri telah berkembang menjadi salah satu pemain paling dihormati di liga, dan meskipun tidak pernah bermain di bawah Klopp, dia tetap menunjukkan kualitas yang membuatnya begitu diinginkan oleh manajer asal Jerman tersebut.

Dalam dunia sepak bola yang penuh dengan ketidakpastian, satu hal yang pasti adalah bahwa Klopp dan Son akan selalu saling menghormati, meskipun mereka tidak pernah bekerja sama di lapangan.

Kesalahan ini mungkin adalah salah satu dari sedikit penyesalan Klopp selama kariernya yang gemilang, tetapi itu juga menunjukkan betapa berharganya Son di mata salah satu manajer terbaik di dunia.

Seiring berjalannya waktu, Klopp mungkin akan terus merenungkan keputusan ini, tetapi dia juga tahu bahwa sepak bola adalah tentang membuat keputusan sulit dan hidup dengan konsekuensinya.

Bagaimanapun, Klopp telah meninggalkan warisan yang luar biasa di Liverpool, dan meskipun Son tidak pernah menjadi bagian dari cerita itu, keduanya tetap menjadi ikon dalam dunia sepak bola.


You Might Also Like