Ole Gunnar Solskjaer ingin membangun tim super di Manchester United dengan lima pemain bintang, namun klub tidak mendengarkan.
Ole Gunnar Solskjaer memiliki visi besar untuk Manchester United. Dia ingin membangun tim super dengan merekrut lima pemain bintang, namun sayangnya, klub tidak mendengarkan. Solskjaer pertama kali memimpin United sebagai pelatih sementara pada Desember 2018 setelah Jose Mourinho dipecat, sebelum akhirnya diangkat secara permanen. Selama masa jabatannya, Solskjaer berhasil memenangkan 91 dari 168 pertandingan dengan persentase kemenangan 54%, dan membawa United ke final Liga Europa pada 2021.
Selama di United, Solskjaer berhasil mendatangkan pemain seperti Bruno Fernandes, Harry Maguire, Jadon Sancho, Cristiano Ronaldo, Aaron Wan-Bissaka, dan Raphael Varane. Namun, ada lima transfer prioritas yang tidak berhasil diamankan oleh Solskjaer. Dalam wawancara dengan The Athletic pada 2023, Solskjaer mengungkapkan target utamanya dan bagaimana mereka bisa mengubah tim.
Target Pemain yang Diinginkan Solskjaer
Salah satu pemain yang diinginkan Solskjaer adalah Erling Haaland, yang pernah bermain di bawah asuhannya di Molde dan kemudian bergabung dengan rival, Manchester City. Solskjaer juga ingin memperkuat lini tengah dengan Declan Rice dan Moises Caicedo, yang kini menjadi dua gelandang tengah termahal di dunia setelah pindah ke Arsenal dan Chelsea. Selain itu, ada dua bintang Inggris, Jude Bellingham dan Harry Kane, namun usaha ini juga tidak berhasil.
Ketika ditanya tentang pemain yang ingin direkrutnya, Solskjaer mengenang: "Erling Haaland, sebelum dia debut di Salzburg. Declan Rice, yang tidak akan semahal sekarang. Kami juga membahas Moises Caicedo, tetapi kami merasa butuh pemain yang siap saat itu. Brighton sangat baik dalam membiarkan pemain dari luar negeri beradaptasi selama satu setengah tahun. Di United, Anda tidak punya kemewahan itu, dan itu telah membuat klub kehilangan banyak pemain.
Kami sangat menginginkan Jude Bellingham — dia adalah pemain Man United, tetapi saya menghormati keputusannya memilih Dortmund. Itu mungkin keputusan yang bijaksana. Tapi itulah mengapa saya menghormati Aaron Wan-Bissaka dan Dan James serta Jadon [Sancho]. Pemain muda yang siap masuk ke tim yang belum 100 persen seperti saat saya tiba.
Saya akan merekrut Kane setiap hari dalam seminggu, dan pemahaman saya adalah dia ingin datang. Tetapi klub tidak memiliki anggaran dengan keterbatasan keuangan akibat Covid-19."
Kegagalan Mewujudkan Impian
Dalam penampilannya di podcast Stick to Football, Solskjaer mengungkapkan tiga kesepakatan penting yang ingin diselesaikannya. Tentang Haaland, dia berkata: "Musim panas sebelum saya tiba [bergabung dengan Manchester United], saya menelepon klub dan berkata, 'Kalian harus merekrut anak ini – dia akan menjadi kelas atas'. Itu adalah Juni/Juli 2018, dan mereka berkata tidak – mereka sudah memiliki cukup laporan tentang pemain. Kemudian saya menjadi manajer sementara [United], dan kami telah menjual Haaland ke RB Salzburg. Saya langsung memberi tahu klub untuk membelinya saat dia memiliki klausul pelepasan.
Itu adalah keputusan klub untuk tidak melakukannya saat itu. Kami tidak pernah membuat tawaran atau mencoba merekrutnya sampai setelah dia mulai mencetak gol untuk Salzburg. Saat itu, Borussia Dortmund ada di sana, Juventus ada di sana, semua orang ada di sana. Klausul pelepasannya saat itu masih bagus - €60 juta."
Dia menjelaskan bahwa Bellingham "sudah ada di kantong" sebagai remaja 17 tahun.
Rice, sementara itu, telah berkembang menjadi pesepakbola yang sangat lengkap, dan Solskjaer percaya timnya "akan melakukannya dengan baik dengan dia di lini tengah" mengingat energi yang dia berikan.
Meskipun dia tidak akan datang dengan murah, Solskjaer mengakui bahwa United "bisa dan seharusnya mengejarnya."
Pria berusia 51 tahun itu kini menikmati hidup di Besiktas, di mana dia telah memenangkan empat dari enam pertandingan sejak mengambil pekerjaan itu pada Januari.
