Ben Foster Ungkap Rekan Setim Man Utd yang Tak Suka ke Gym di Era Sir Alex Ferguson

image

Ben Foster mengungkapkan siapa rekan setimnya di Manchester United yang tidak tertarik pergi ke gym selama masa kepelatihannya di bawah Sir Alex Ferguson.

Ben Foster, mantan pemain Manchester United, baru-baru ini mengungkapkan siapa di antara rekan setimnya yang tidak terlalu tertarik pergi ke gym selama masa kepelatihannya di bawah Sir Alex Ferguson. Foster, yang kini berusia 41 tahun, bergabung dengan United pada tahun 2005 dan tampil sebanyak 23 kali sebelum melanjutkan kariernya di Premier League bersama Birmingham City, West Bromwich Albion, dan Watford. Ia pensiun setelah bermain untuk Wrexham pada tahun 2023.

Dalam sebuah episode terbaru dari podcast-nya, 'Fozcast', Foster berbicara tentang kebiasaan latihan para pesepakbola. Ia menyebutkan bahwa Troy Deeney adalah pemain terkuat yang pernah bermain bersamanya. Namun, siapa lagi yang gemar berolahraga di gym? Foster mengungkapkan bahwa beberapa pemain cenderung pergi ke gym menjelang akhir musim untuk tampil baik di pantai selama liburan musim panas mereka, sementara yang lain konsisten menggunakan fasilitas gym untuk meningkatkan kemampuan sepak bola mereka.

Paul Scholes: Pemain yang Tak Tertarik ke Gym

Foster menjelaskan bahwa banyak pemain yang pergi ke gym namun tidak benar-benar melakukan apa-apa. Ia menyebut mereka sebagai 'the posers' atau 'the busies'. Ketika pembicaraan beralih ke masa-masa di United, Foster menyatakan, "Setiap dari mereka pergi ke gym, saya tidak bercanda," ketika ditanya siapa di antara mantan rekan setimnya di Man Utd yang memastikan mereka berolahraga. "Setiap dari mereka, kecuali Paul Scholes."

Paul Scholes, yang memenangkan dua gelar Liga Champions dan 11 gelar Premier League bersama Man Utd, tidak terlalu tertarik dengan gym. Namun, ia tidak perlu melakukannya. Scholes lebih suka berbicara di lapangan sepak bola. Dia adalah pria yang sedikit bicara, tetapi kata-katanya terlihat di lapangan.

Daun.id

Ironisnya, Scholes, yang kini berusia 50 tahun, membuka gym bersama anak-anaknya, Arron dan Alicia, di kampung halamannya di Oldham pada tahun 2022. Dalam wawancara dengan MEN pada tahun 2022, mantan gelandang United ini menjelaskan bagaimana dia masih mencoba untuk tetap "cukup fit" dan pergi ke gym tiga atau empat kali seminggu, selain bermain banyak badminton.

Pengaruh Sir Alex Ferguson di Manchester United

Di bawah kepemimpinan Sir Alex Ferguson, Manchester United dikenal dengan disiplin ketat dan etos kerja yang tinggi. Ferguson selalu mendorong pemainnya untuk menjaga kebugaran fisik mereka, yang menjadi salah satu faktor kesuksesan klub selama bertahun-tahun. Namun, Scholes adalah pengecualian yang menarik dalam hal ini. Meski tidak sering terlihat di gym, kontribusinya di lapangan tidak dapat disangkal.

Foster mengingat kembali bagaimana setiap pemain, kecuali Scholes, berusaha keras untuk menjaga kebugaran mereka. Ini menunjukkan betapa uniknya Scholes sebagai pemain. Dia tidak membutuhkan latihan gym yang intens untuk menunjukkan performa terbaiknya di lapangan.

Kesuksesan Scholes di lapangan, meski tanpa latihan gym yang intens, menunjukkan bahwa setiap pemain memiliki pendekatan yang berbeda dalam menjaga kebugaran dan performa mereka. Ini juga menyoroti bagaimana Ferguson mampu mengelola berbagai karakter dan pendekatan dalam timnya.

Foster juga menambahkan bahwa meskipun Scholes tidak sering terlihat di gym, dia tetap menjaga kebugarannya dengan cara lain. Ini termasuk bermain badminton dan berolahraga secara teratur, yang membantunya tetap fit meski tidak sering mengangkat beban di gym.

Pengalaman Foster di Manchester United memberikan wawasan menarik tentang dinamika tim dan bagaimana setiap pemain memiliki cara masing-masing untuk menjaga kebugaran mereka. Ini juga menunjukkan bahwa meskipun gym penting, ada banyak cara lain untuk tetap fit dan siap bermain di level tertinggi.

Dengan membuka gym sendiri, Scholes menunjukkan bahwa dia tetap menghargai pentingnya kebugaran, meskipun dia mungkin tidak selalu mengikuti pendekatan tradisional selama karier bermainnya. Ini adalah contoh bagaimana mantan pemain dapat terus mempromosikan gaya hidup sehat setelah pensiun.


You Might Also Like