Caption Kocak Hyundai Motor Sindir Timnas Indonesia Bergambar Foto Shin Tae-yong

image

Caption itu menyindir tanpa menyakiti.

Hyundai Motor Indonesia membuat caption kocak pada momen Shin Tae-yong belanja takjil pada hari Indonesia takluk 1-5 dari Australia di kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Caption itu menyindir tanpa menyakiti.

Selebihnya bunyinya seperti ini. "Beri nilai 1-5 dong takjilan yang dibeli sama coach @shintaeyong7777 bareng The all-new KONA Electric buat mokel🤫. Kira-kira coach Shin paling suka takjilan apa ya?"

Dalam postingannya Hyundai menunjukkan Shin Tae-yong sedang belanja takjil menjelang nobar Indonesia lawan Australia. Seperti diketahui Indonesia kalah dari Australia. Shin Tae-yong diganti oleh pelatih asal Belanda Patrick Kluivert.


Pelatih timnas Indonesia Patrick Kluivert datang dengan optimisme tinggi menjelang pertandingan ketujuh putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Australia di Stadion Sepak Bola Sydney, Kamis malam. Namun, firasat baik yang ia sampaikan pada konferensi pers pra-pertandingan akhirnya berubah menjadi kenyataan pahit.

"Kami datang ke sini untuk mendapatkan hasil yang baik, dan hasil yang baik berarti kemenangan," ujar Kluivert saat memimpin latihan perdana di Stadion Netstrata Jubilee, Sydney, Selasa (21/3).

Sebagai mantan pemain ternama Barcelona dan timnas Belanda, kedatangan Kluivert membawa harapan besar meski sempat diragukan. Kepercayaan publik mulai tumbuh berkat keterbukaan Kluivert terhadap talenta lokal dari Liga 1 Indonesia dalam dua bulan sejak pengangkatannya.
Target awal satu poin kemudian berevolusi menjadi ambisi tiga poin seiring penambahan empat pemain baru—Ole Romeny, Joey Pelupessy, Dean James, dan Emil Audero—serta tren performa Australia yang kurang meyakinkan dalam tiga laga terakhir. Hasil imbang 0-0 pada pertemuan sebelumnya di SUGBK Jakarta tahun lalu juga menambah keyakinan tim Garuda.

Awal Menjanjikan Berakhir Bencana

Dengan formasi 3-4-1-2 yang menampilkan Romeny dan James sebagai pendatang baru, Indonesia menunjukkan permainan menjanjikan di awal laga. Sundulan akurat kapten Jay Idzes yang ditepis Mathew Ryan pada menit kelima menjadi ancaman pertama ke gawang Australia.

Tiga menit berselang, Indonesia memperoleh hadiah penalti setelah Rafael Struick dilanggar di kotak terlarang. Pendukung Indonesia yang memadati Sydney bersorak riuh, namun Kevin Diks gagal memaksimalkan peluang karena tendangannya hanya membentur tiang gawang. Kegagalan ini mengubah jalannya pertandingan.

"Jika Anda mendapatkan gol melalui penalti (Kevin Diks), itu tentu saja akan menjadi pertandingan yang berbeda," kata Kluivert pada jumpa pers usai laga.

Wasit asal Yordania, Adham Mohammad Makhadmeh, kemudian memberikan penalti untuk Australia. Martin Boyle (18') sebagai eksekutor berhasil menipu Maarten Paes dengan menempatkan bola ke arah yang berlawanan. Keberhasilan Boyle membobol gawang Indonesia meluluhlantakkan mental tim Garuda yang belum terbiasa dengan tekanan di kualifikasi Piala Dunia putaran ketiga.

Nishan Velupillay (20'), Lewis Miller (61'), dan Jackson Irvine (34',90') bergiliran memperburuk keadaan dengan tambahan gol. Meski Ole Romeny menyumbangkan gol hiburan pada menit ke-78, Indonesia tetap terbenam dalam kekalahan telak 1-5, mengulang hasil menyakitkan pada babak 16 besar Piala Asia 2023 saat kalah 0-4 dari tim yang sama.


Pola Kesalahan yang Terulang

Performa perdana Patrick Kluivert jauh dari memuaskan. Selain skor mengecewakan, pemain-pemain Indonesia melakukan kesalahan elementer yang berulang.

Gol pembuka Australia tercipta karena blunder Nathan Tjoe-A-On yang menarik Lewis Miller di kotak penalti dari situasi sepak pojok. Kesalahan fatal Nathan terjadi saat Miller sebenarnya tidak dalam posisi mengancam, dan bola yang dikirimkan pemain Australia sudah dihalau dengan baik oleh Idzes.

Pertanyaan muncul mengapa Kluivert menurunkan Nathan sebagai starter, padahal ia sendiri menekankan bahwa salah satu kriteria pemilihan pemain adalah menit bermain yang cukup di klub. Nathan tidak menunjukkan ketajaman pengambilan keputusan dengan melakukan pelanggaran ceroboh pada situasi yang tidak mengharuskannya berbuat demikian.

Rekan Nathan di lini tengah, Thom Haye, juga berkontribusi pada kegagalan tim. Dua menit setelah gol Boyle, upaya sapuan Thom dari tengah ke belakang justru jatuh ke kaki Velupillay, yang kemudian menghasilkan gol kedua Australia.

Gol ketiga Australia mendemonstrasikan kematangan mereka sebagai tim yang bersiap menuju Piala Dunia untuk keenam kalinya berturut-turut. Gol indah Jackson Irvine tercipta melalui rangkaian operan apik dari kaki ke kaki, sementara pemain Indonesia hanya melakukan ball watching—situasi di mana pemain hanya fokus pada bola tanpa memperhatikan pergerakan lawan atau rekan tim, menyebabkan kekacauan formasi.

Setelah gol ketiga, Indonesia kebobolan gol keempat dan kelima dengan pola serupa: pertahanan buruk dari situasi sepak pojok. Craig Goodwin menjadi kunci dalam kedua gol terakhir, memberikan umpan presisi kepada Miller dan Irvine yang melakukan sundulan tanpa penjagaan.


You Might Also Like