Paul Scholes menyebut Kobbie Mainoo sebagai pemain yang paling mirip dengan Zinedine Zidane di era modern.
Paul Scholes dan Zinedine Zidane: Dua Legenda Sepak Bola
Paul Scholes, legenda Manchester United, tidak ragu ketika diminta menyebutkan pemain sepak bola modern yang paling mirip dengan Zinedine Zidane. Scholes dan Zidane bermain di era yang hampir sama, dengan Scholes mengumumkan pensiun lima tahun setelah Zidane berhenti bermain pada 2006. Zidane pernah menggambarkan Scholes sebagai lawan terberatnya, terutama ketika mereka bertemu dalam pertandingan Liga Champions. Keduanya dikenal sebagai dua gelandang terbaik dari generasi mereka dan sama-sama produktif dalam mencetak gol sepanjang karier mereka.
Pengalaman Scholes, yang mencakup 13 gelar Liga Premier dan dua trofi Liga Champions, mungkin membuatnya menjadi orang yang tepat untuk menilai gelandang mana dari era saat ini yang paling mendekati Zidane. Zidane, ikon Prancis yang memenangkan Ballon d'Or pada 1998, dikenal sebagai playmaker yang mengendalikan permainan di lini tengah dan sering mencetak gol. Golnya yang paling terkenal adalah tendangan voli di final Liga Champions 2002, menggunakan kaki kirinya dari jarak 18 yard dalam kemenangan 2-1 Real Madrid atas Bayer Leverkusen.
Kobbie Mainoo: Pemain Muda yang Menjanjikan
Berbicara kepada The Guardian pada Agustus 2024, Scholes menyebut Kobbie Mainoo, wonderkid Manchester United, sebagai pemain yang menurutnya paling mirip dengan Zidane di era modern. Mainoo telah dikenal bermain terutama sebagai gelandang bertahan untuk United, meskipun awalnya memulai kariernya di tim muda sebagai penyerang, mirip dengan Scholes sendiri. Pemain berusia 20 tahun itu sempat dimainkan dalam peran tersebut oleh Amorim dalam kekalahan kandang 2-0 dari Crystal Palace, tetapi eksperimen itu terhenti setelah ia mengalami cedera dalam pertandingan berikutnya melawan Leicester.
Namun, Scholes percaya bahwa masa depan Mainoo sebenarnya ada di lini tengah. Dia mengatakan, "Dia adalah hal terdekat yang pernah saya lihat dengan Zidane, dalam menerima bola, menguasai bola, dan melewati pemain. Saya mendengar ada seorang anak muda yang bisa mengimbangi Casemiro dalam latihan, kadang-kadang lebih baik darinya. Tapi Anda harus melakukannya di lapangan. Pertama kali saya melihatnya, saya ingat ketenangannya. Cara dia menerima bola dengan percaya diri; saya tidak percaya pemain semuda itu bisa melakukannya."
"Ketenangan itu tidak datang kepada saya secepat itu untuk Kobbie," lanjutnya. "Saya akan mengatakan itu datang lima atau enam tahun ke dalam karier saya. Itu sebabnya saya kagum. Dia sangat santai, permainan ini sangat mudah baginya. Itu hampir seperti puisi dalam gerakan."