Fans Chelsea marah setelah keputusan VAR menolak penalti atas handball Rasmus Hojlund dalam laga melawan Manchester United.
Pertandingan antara Chelsea dan Manchester United di Stamford Bridge pada Jumat malam menyisakan cerita panas di kalangan fans Chelsea. Mereka merasa dirugikan setelah keputusan kontroversial VAR yang menolak memberikan penalti ketika bola terlihat mengenai tangan Rasmus Hojlund di area pertahanan United. Keputusan ini membuat para pendukung Chelsea meluapkan kemarahan mereka di media sosial.
Kecewa dengan Keputusan VAR
Dalam laga yang penting untuk mengejar posisi lima besar dan tiket Liga Champions musim depan, Chelsea tampil dominan sejak awal. Namun, momen yang seharusnya menjadi peluang emas bagi Chelsea untuk mencetak gol dari titik penalti justru berakhir dengan kekecewaan. VAR, yang diharapkan bisa memberikan keadilan, malah memutuskan sebaliknya, membuat para fans Chelsea merasa 'dirampok'.
Seorang penggemar menulis di Twitter, "Sebagai handball yang paling jelas yang pernah Anda lihat. Tembakan Enzo jelas mengenai tangan Hojlund. VAR mengabaikannya dalam hitungan detik." Sentimen serupa diungkapkan oleh penggemar lain yang merasa keputusan tersebut sangat tidak adil.
Perbandingan dengan Kompetisi Eropa
Keputusan VAR ini memicu perdebatan lebih lanjut tentang perbedaan aturan handball antara Liga Premier dan kompetisi Eropa. Seorang penggemar mengungkapkan frustrasinya dengan mengatakan, "Ini adalah hal paling bodoh tentang sepak bola bahwa dalam kompetisi Eropa itu adalah penalti untuk handball tetapi di Liga Premier itu bukan penalti. MEREKA BERMAIN OLAHRAGA YANG SAMA."
Keputusan ini semakin memanaskan suasana, terutama setelah gol Harry Maguire untuk United dianulir karena offside, membuat kedua tim memasuki jeda dengan skor imbang.
Di sisi lain, Cole Palmer dari Chelsea memberikan pujian kepada wonderkid Barcelona, Lamine Yamal, yang baru berusia 17 tahun. Dalam wawancara dengan Sky Sports, Palmer menyebut Yamal sebagai pemain terbaik di dunia saat ini. "Itu gila, bukan? Saya pikir dia adalah pemain terbaik di dunia, jujur saja. Segalanya tampak berjalan melalui dia - dan hanya ketika Anda menontonnya. Gila," kata Palmer.
Palmer juga menambahkan, "Anda bisa tahu dari cara dia bermain - dia percaya diri dan tak kenal takut. Saya suka menontonnya." Ketika ditanya bagaimana rasanya bermain dengan kepercayaan diri seperti itu di usia 17 tahun, Palmer tertawa dan menjawab, "Saya tidak tahu, saya belum pernah mencobanya."
Dengan semua drama dan kontroversi ini, pertandingan antara Chelsea dan Manchester United menjadi salah satu yang paling dibicarakan di media sosial, terutama di kalangan pendukung Chelsea yang merasa keputusan VAR sangat merugikan tim kesayangan mereka.
Newsletter : 📩 Dapatkan update terkini seputar dunia sepak bola langsung ke email kamu — gratis!