Roma menuduh Zaniolo mabuk, buang air kecil sembarangan, dan melukai dua pemain muda.
AS Roma baru-baru ini merilis pernyataan mengejutkan terkait insiden yang melibatkan Nicolò Zaniolo. Pemain yang saat ini dipinjamkan ke Fiorentina dari Galatasaray ini dituduh mabuk, buang air kecil di ruang ganti, dan menyebabkan dua pemain muda harus dirawat di rumah sakit. Kejadian ini terjadi setelah pertandingan semi-final tim muda Primavera antara Fiorentina dan Roma di lapangan Viola Park.
Setelah serangkaian pernyataan yang saling bertentangan dari kedua klub, dan permintaan maaf dari Zaniolo yang bersikeras tidak ada kekerasan fisik, Roma memberikan tanggapan yang lebih rinci. Mereka menuduh Zaniolo memasuki area ruang ganti Roma tanpa izin dan dalam keadaan mabuk. Ia diduga memprovokasi pemain dan secara fisik menyerang Mattia Almaviva serta mendorong Marco Litti dengan keras.
Insiden di Viola Park
Pada malam 26 Mei, setelah pertandingan semi-final Primavera antara Fiorentina dan AS Roma di Viola Park, Zaniolo diduga memasuki area ruang ganti Roma tanpa akreditasi. Saksi mata melaporkan bahwa Zaniolo tampak mabuk. Ia buang air kecil di fasilitas Roma, memprovokasi pemain, dan tanpa pertukaran kata, memukul Mattia Almaviva serta mendorong Marco Litti ke bangku. Litti baru saja menjalani operasi bahu.
Kedua pemain tersebut harus dirawat di rumah sakit: Almaviva diperkirakan membutuhkan waktu pemulihan 10 hari, sementara Litti 21 hari. AS Roma dengan tegas mendukung para pemain mudanya dan sangat terkejut dengan perilaku kekerasan dan tidak dapat dibenarkan yang terjadi di Viola Park. Mereka berharap institusi terkait akan bertindak tegas untuk memastikan akuntabilitas dan melindungi nilai-nilai sepak bola Italia.
Investigasi FIGC dan Masa Depan Zaniolo
Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) telah memulai investigasi terkait insiden kontroversial ini, dengan Zaniolo berisiko mendapatkan larangan bermain yang panjang. Saat ini, Zaniolo dipinjamkan dari Galatasaray, namun Fiorentina telah memutuskan untuk tidak mengaktifkan opsi pembelian permanen. Pemain internasional Italia ini berusia 25 tahun, sementara Litti berusia 18 tahun dan Almaviva baru saja berulang tahun ke-19 pada bulan Februari.
Hubungan Zaniolo dengan Roma sangat tegang sejak ia meminta transfer pada Januari 2023, yang membawanya ke Galatasaray. Ada masa pinjaman di Aston Villa, Atalanta, dan Fiorentina, tetapi tidak ada klub yang ingin membuat kepindahan tersebut permanen. Kini, masih harus dilihat apakah ada larangan, apakah itu diperpanjang secara global oleh FIFA, dan apakah Galatasaray juga ingin mengambil tindakan terhadap pemain mereka.
Insiden ini menambah daftar panjang kontroversi yang melibatkan Zaniolo, yang dikenal sebagai pemain berbakat namun sering terlibat masalah di luar lapangan. Banyak pihak berharap agar Zaniolo dapat belajar dari kejadian ini dan memperbaiki sikapnya demi masa depan karirnya.
Dalam dunia sepak bola yang penuh persaingan, perilaku seperti ini dapat merusak reputasi seorang pemain dan menghambat perkembangan karirnya. Oleh karena itu, penting bagi Zaniolo untuk segera mengambil langkah-langkah perbaikan dan menunjukkan komitmen untuk berubah.
Insiden ini juga menjadi pengingat bagi klub-klub sepak bola untuk lebih berhati-hati dalam mengelola pemain mereka, terutama yang memiliki potensi masalah di luar lapangan. Manajemen yang baik dan dukungan yang tepat dapat membantu pemain mengatasi tantangan dan mencapai potensi maksimal mereka.
Dengan adanya investigasi yang sedang berlangsung, banyak pihak yang menantikan hasilnya dan berharap agar keadilan dapat ditegakkan. Sepak bola adalah olahraga yang menjunjung tinggi nilai-nilai sportivitas dan fair play, dan insiden seperti ini tidak seharusnya terjadi.
Apapun hasil dari investigasi ini, satu hal yang pasti adalah bahwa Zaniolo harus menghadapi konsekuensi dari tindakannya dan belajar untuk menjadi pemain yang lebih baik di masa depan. Hanya dengan demikian ia dapat kembali mendapatkan kepercayaan dari klub dan penggemar.
Dalam dunia sepak bola, reputasi adalah segalanya. Seorang pemain yang dikenal karena perilaku buruknya di luar lapangan akan kesulitan untuk mendapatkan dukungan dan kesempatan dari klub-klub besar. Oleh karena itu, penting bagi Zaniolo untuk segera memperbaiki citranya dan fokus pada karir sepak bolanya.
Dengan bimbingan yang tepat dan komitmen untuk berubah, Zaniolo masih memiliki kesempatan untuk membuktikan bahwa ia adalah pemain yang layak diperhitungkan di dunia sepak bola. Semoga insiden ini menjadi pelajaran berharga bagi Zaniolo dan semua pihak yang terlibat.
Newsletter : 📩 Dapatkan update terkini seputar dunia sepak bola langsung ke email kamu — gratis!