Manchester United mempertimbangkan Xavi Hernandez sebagai manajer baru untuk mengembalikan kejayaan klub.
Manchester United dalam Krisis
Manchester United mengalami masa sulit setelah hasil imbang 1-1 melawan West Ham, yang membuat para penggemar kecewa dengan kinerja tim di bawah Ruben Amorim. Meskipun Amorim masih didukung oleh manajemen, ketidakmampuan untuk meraih kemenangan beruntun membuat posisinya terancam.
Menurut laporan dari Fichajes, United kini serius mempertimbangkan Xavi Hernandez, mantan pelatih kepala Barcelona, sebagai pengganti Amorim. Xavi, yang dikenal menolak banyak tawaran dari Liga Pro Saudi, dikabarkan siap untuk bergabung jika Amorim diberhentikan.
Xavi: Pilihan Tepat untuk United
Xavi memiliki rekam jejak yang mengesankan, memenangkan LaLiga dan Piala Super Spanyol pada musim 2022-23 bersama Barcelona. Sebagai pemain, ia juga meraih banyak kesuksesan di tingkat domestik dan Liga Champions. Keahliannya dalam memenangkan trofi dan memimpin tim menuju kesuksesan sangat dibutuhkan oleh United yang telah kehilangan arah sejak pensiunnya Sir Alex Ferguson.
Fabrizio Romano, koresponden senior GIVEMESPORT, mengungkapkan bahwa Xavi terbuka untuk melatih di Liga Premier suatu hari nanti. Kesuksesan adalah hal yang utama di United, dan Xavi memenuhi kriteria ini dengan baik.
United, yang telah kehilangan standar mereka, sangat membutuhkan keahlian dan determinasi Xavi untuk mengembalikan kejayaan klub. Statistik kunci dari GIVEMESPORT menunjukkan bahwa Xavi mengelola 142 pertandingan di Barcelona, memenangkan 89 dan hanya kalah 29 kali.
Xavi juga memahami pentingnya pemain muda dan memberikan mereka kesempatan bermain, berbeda dengan Amorim. Ketidakpuasan muncul ketika Amorim gagal menjelaskan alasan tidak memilih Kobbie Mainoo dalam pertandingan melawan West Ham, yang bisa menjadi akhir dari kariernya di United.
Akademi United adalah kebanggaan di Old Trafford, dan Xavi akan mendukung ini daripada menghalanginya. Dia adalah orang yang memberikan debut tim utama kepada Lamine Yamal di Barcelona pada usia 15 tahun.
Selain itu, Xavi akan menerapkan gaya permainan yang atraktif, berfokus pada penguasaan bola dan penekanan pada pemain sayap yang terampil. Memindahkan pemain sayap kelas dunia klub ke posisi berbahaya secara konsisten akan membuat perbedaan signifikan dan menyemangati penonton.
Xavi pernah menyatakan bahwa dia merasa terhormat jika diberi kesempatan untuk melatih United. Dalam wawancara dengan ESPN, pemenang Piala Dunia ini bahkan menyebut United sebagai klub favoritnya di Inggris.
Dia mengungkapkan bahwa ada saat ketika dia mempertimbangkan untuk menerima tawaran United. Xavi merasa membutuhkan perubahan suasana, dan keadaan di Barcelona tidak berjalan baik untuknya. Dia selalu merasa terikat dengan sepak bola Inggris, dan Manchester United adalah 'klubnya' di sana.
Minat jelas ada, jadi sekarang tergantung pada United untuk mewujudkannya. Jika tidak, mereka berisiko mengorbankan musim lagi.
Newsletter : 📩 Dapatkan update terkini seputar dunia sepak bola langsung ke email kamu — gratis!