Libero.id - Dengan Piala Dunia 2026 yang diikuti 48 tim dan Asia mendapatkan jatah 8+1, peluang timnas Indonesia tampil di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko besar. Syaratnya, merencanakan semuanya dengan baik dari sekarang. Termasuk memikirkan penggunaan pesepakbola muda.
Berdasarkan jadwal yang sudah dirilis FIFA, Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia dimulai 12 Oktober 2023. Indonesia akan mengikuti putaran pertama untuk meraih 1 dari 9 tiket putaran kedua.
Untuk mencapai mimpi besar itu, PSSI memiliki rencana jangka panjang dan pendek. "Memang harus punya keberanian. Kalau dihujat nggak apa-apa. Yang penting kita punya strategi jangka panjang dan jangka pendek," kata Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, di akun Youtube miliknya.
Strategi yang dimaksud Erick Thohir adalah fokus merancang dan menjalankan program pengembangan pemain muda. Caranya, membagi tugas pelatih tim nasional.
PSSI memutuskan mengembalikan timnas U-23 kepada Shin Tae-yong. Tugasnya, Piala AFF U-23 2023 dan Kualifikasi Piala AFC U-23 2024. Pemain-pemain yang digunakan adalah gabungan lulusan SEA Games 2023 dengan alumnus Piala Dunia U-20 2023 yang batal.
Di sisi lain, Indra Sjafri diminta melatih timnas U-20. Pemainnya berasal dari jebolan Piala Dunia U-20 2023 yang batal dan seleksi yang akan dilakukan di sejumlah daerah. Ada pula lulusan Garuda Select yang berusia 18 dan 19 tahun.
Meski menyandang status timnas U-20, pasukan Indra Sjafri ini nantinya dikirim ke Asian Games 2022 di Hangzhou. Tidak ada target yang dibebankan karena hanya ingin memberi pengalaman dan jam terbang kepada anak-anak muda berbakat Indonesia.
"Tidak ada target. Sekarang timnas U-20. Nanti, tahun depan, mereka jadi timnas berapa? Itu bakal jadi tulang punggung kita," tambah Erick Thohir.
Tapi, untuk saat ini, PSSI sedang memprioritaskan pembentukan timnas U-17 yang akan berlaga di Piala Dunia U-17 2023. Nantinya, pemain-pemain timnas U-17 juga bisa berganung ke timnas U-20 maupun timnas U-23 jika dirasa memiliki perkembangan yang bagus.
Opini