Xavi Menyebut 3 Pemain 'Tersulit' yang Dihadapinya Selama Karier Kepelatihannya

image

Xavi Hernandez mengungkapkan tiga pemain yang paling menantang yang pernah dihadapinya selama menjadi manajer.

Xavi Hernandez, yang dikenal sebagai salah satu gelandang terbaik di generasinya, telah memenangkan hampir semua yang ditawarkan sepak bola bersama Spanyol dan Barcelona. Setelah pensiun pada 2019, Xavi memulai karier kepelatihannya di Al Sadd dan meraih empat trofi di Qatar. 

Prestasi ini, ditambah dengan masa lalunya yang gemilang, membuatnya mendapatkan posisi sebagai pelatih kepala di Barcelona pada 2021.

Namun, perjalanan Xavi sebagai pelatih tidak secerah karier bermainnya. Meskipun berhasil memenangkan La Liga dan Piala Super Spanyol pada 2023, Xavi dipecat pada 2024 karena tidak memenuhi standar tinggi yang diharapkan di Barcelona. Selama tiga tahun sebagai manajer, Xavi menghadapi banyak tim kuat, dan tiga pemain menonjol dalam ingatannya sebagai lawan terberatnya.

Pemain Pertama: Marcus Rashford

Ketika ditanya tentang tiga lawan terberatnya, Xavi menyebutkan Marcus Rashford sebagai salah satunya. Meskipun Rashford mengalami kesulitan dalam bentuk dan kepercayaan diri belakangan ini, Xavi tetap memandang tinggi pemain Inggris tersebut. Sebelum pertandingan melawan Manchester United, Xavi pernah mengatakan kepada pers bahwa Rashford sangat berbahaya dalam transisi dan merupakan salah satu pemain paling berbahaya di Eropa.

Rashford memiliki catatan yang tidak terlalu baik melawan Barcelona secara umum, tetapi dia tidak terkalahkan ketika bermain melawan tim Xavi. Mereka bertemu di Liga Europa pada 2023, dengan Rashford mencetak gol dalam kemenangan agregat 4-3 untuk Manchester United.

Pemain Kedua: Vinicius Junior

Vinicius Junior, salah satu winger terbaik di dunia saat ini, juga menjadi tantangan bagi Xavi dan Barcelona. Pemain Brasil ini terkenal mencetak hat-trick melawan tim Xavi dalam Piala Super Spanyol 2024. Xavi sangat menghormati bakat Vinicius, bahkan pernah membandingkannya dengan mantan rekan setimnya Neymar, dan menyatakan bahwa pemain Real Madrid tersebut layak mendapatkan lebih banyak perlindungan dari wasit.

Xavi menyebutkan bahwa kemampuan Vinicius dalam duel satu lawan satu membuat lawan lebih agresif, mirip dengan yang dialami Neymar. Hal ini menunjukkan betapa sulitnya menghadapi pemain dengan kemampuan dribbling yang luar biasa.

Pemain Ketiga: Karim Benzema

Karim Benzema, salah satu pemain terbaik yang pernah bermain untuk Real Madrid, juga menjadi lawan tangguh bagi Xavi. Benzema telah menghadapi Barcelona sebanyak 46 kali sepanjang kariernya, termasuk tiga pertandingan saat masih bermain untuk Lyon, dan mencatatkan 27 kontribusi gol melawan mereka.

Xavi memuji Benzema pada 2022, menyebutnya sebagai salah satu penyerang terbaik di dunia bersama Robert Lewandowski dan Erling Haaland. Pengakuan ini tidak berlebihan, mengingat Benzema memenangkan Ballon d'Or 2022 sebagai pengakuan atas bakat elitnya. Kini, Benzema bermain di Liga Pro Saudi bersama Al-Ittihad setelah meninggalkan Real Madrid pada 2023.

Xavi Hernandez, dengan segala pengalamannya, telah menghadapi banyak pemain hebat selama karier kepelatihannya. Namun, Marcus Rashford, Vinicius Junior, dan Karim Benzema adalah tiga pemain yang meninggalkan kesan mendalam padanya. Ketiganya menunjukkan kualitas dan tantangan yang berbeda, tetapi semuanya telah memberikan pelajaran berharga bagi Xavi dalam perjalanan kepelatihannya.

Dalam dunia sepak bola yang kompetitif, menghadapi pemain-pemain seperti mereka adalah bagian dari tantangan yang harus dihadapi setiap manajer. Xavi, dengan segala pengalaman dan pengetahuannya, terus belajar dan berkembang dari setiap pertandingan yang dilaluinya.


You Might Also Like